LinkedIn PHK 960 Karyawan karena Bisnis Anjlok Efek Pandemi Corona

Cindy Mutia Annur
27 Juli 2020, 11:57
linkedin, phk, pandemi corona, covid-19, virus corona
linkedin
Ilustrasi, logo LinkedIn. LinkedIn terpaksa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 960 karyawannya. Hal itu karena jumlah perusahaan yang merekrut pekerja baru melalui platform LinkedIn berkurang akibat pandemi corona.

Platform jejaring sosial profesional, LinkedIn, harus melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 960 karyawan atau sekitar 6% dari total karyawannya. Mayoritas karyawan yang terkena PHK berasal dari bagian penjualan (sales) dan rekrutmen (talent acquisition) . 

Perusahaan itu beralasan mem-PHK karyawan karena permintaan produk rekruitmen di platformnya berkurang selama pandemi corona. "LinkedIn tidak kebal terhadap efek dari global pandemi ini. Bisnis Talent Solutions kami terus terkena dampak karena semakin sedikit perusahaan, termasuk kami, yang perlu merekrut pada volume yang sama dengan sebelumnya," ujar CEO LinkedIn Ryan Roslansky dikutip akhir pekan lalu dari HR Dive, (24/u7).

Advertisement

Lebih lanjut, Roslansky tidak mengatakan berapa banyak orang yang dipecat dibandingkan dengan jumlah posisi kosong yang dihilangkan oleh perusahaan. Meski begitu, perusahaan mengatakan karyawan yang terkena PHK bakal mendapat pesangon setidaknya sebesar 10 minggu, asuransi kesehatan selama 12 bulan untuk pekerja Amerika Serikat (AS), layanan transisi karir dan layanan hukum bagi mereka yang menggunakan visa yang disponsori perusahaan.

Selain itu, pegawai yang terdampak PHK diperkenankan untuk menggunakan alat-alat perusahaan seperti ponsel, laptop, dan alat yang baru dibeli lainnya untuk membantu bekerja dari rumah sembari merencanakan transisi karier. "Saya ingin mengatakan bahwa ini merupakan satu-satunya pemangkasan yang kami rencanakan," ujar Roslansky dari unggahan di LinkedIn miliknya.

Sebagai informasi, LinkedIn didirikan oleh Reid Hoffman bersama beberapa orang dari PayPal dan Socialnet.com pada 2002. Microsoft mengumumkan mengakuisisi LinkedIn dengan nilai total US$26,2 miliar atau sekitar Rp 383 triliun pada 2016. Itu merupakan akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Microsoft hingga saat ini.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement