IHSG Anjlok 14,5% dalam Sepekan, Kapitalisasi Bursa Tergerus Rp 824 T

Image title
21 Maret 2020, 13:44
bursa efek indonesia, saham, ihsg
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.
Ilustrasi, layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/3/2020). BEI mencatat IHSG pada pekan ini turun 14,5% menjadi 4.194,94 pada Jumat (20/3).

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di  Bursa Efek Indonesia turun 14,5% dalam sepekan. IHSG bergerak dari 4.907,57 menjadi 4.194,94 pada Jumat (20/3).

Nilai kapitalisasi pasar juga turun 13,5% atau Rp 824 triliun, dari Rp 5.678,27 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 4.854,05 triliun. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian dan rata-rata volume transaksi harian meningkat.

Untuk rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 2,12% dari Rp7.821 triliun pada pekan sebelumnya menjadi menjadi Rp7.987 triliun. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian menjadi 7.302 miliar unit saham, naik 15,35% dari 6.330 miliar unit saham pada pekan lalu.

(Baca: Tekanan Bursa Saham Imbas Corona Dinilai Lebih Berat dari Krisis 2008)

BEI juga mencatat peningkatan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 12,94% sebesar 411.606 ribu kali transaksi dari 472.770 ribu kali transaksi pada penutupan perdagangan pekan lalu.

Kemudian, BEI menyebut investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp794,07 miliar. Sedangkan sepanjang 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp10,240 triliun.

Pada pekan ini, tepatnya Senin (16/3) Pembukaan Perdagangan BEI dibuka oleh Investor Pengelola Dana Publik. BEI pun optimistis masih banyak investor asing yang mau bertransaksi di bursa saham.

"Investor Pengelola Dana Publik optimistis bahwa ini menjadi saat yang tepat untuk masuk ke pasar modal Indonesia dengan berinvestasi saham yang memiliki fundamental baik," tulis Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis pada Sabtu (21/3).

IHSG pada sesi II perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/3) berbalik naik (rebound). Indeks tercatat naik 89,52 poin atau 2,18% ke level 4.194,94. Padahal pada sesi I hari kemarin, IHSG sempat merosot ke level 3.000 ke level 3.918,34 hanya 5 menit setelah  perdagangan dibuka.

(Baca: Sempat Jatuh ke Level 3.000, Bursa Indonesia Sesi I Terburuk di Asia)

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar saham Indonesia berhasil ditutup positif pada perdangangan Jumat (20/3 karena Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan periode Februari 2020 surplus sebesar USD2,34 miliar. Surplus terjadi akibat nilai ekspor sebesar USD13,94 miliar, sedangkan nilai impor sebesar USD11,60 miliar.

Tetapi melihat tekanan pada pasar Amerika Serikat (AS), dia memperkirakan IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3918 sampai 3686 dan resistance di level 4238 sampai 4900.

"Awal pekan peluang tekanan, tetapi di akhir pekan kami perkirakan IHSG dapat kembali naik terbatas. Pelaku pasar harus tenang jangan panik dan tetap rasional. Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari satu tahun," ujar Hans.

Indeks AS sempat naik akibat harga minyak kembali tertekan turun akibat pandemi virus corona atau Covid 19. Menurut Johns Hopkins University di Amerika, ada lebih dari 14.000 kasus COVID-19 dengan lebih dari 200 kematian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...