Hubungan AS-Tiongkok Memanas, IHSG dan Bursa Asia Rontok

Image title
4 Mei 2020, 13:04
saham, bursa, amerika serikat, tiongkok, IHSG
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja z
Ilustrasi, pekerja melintas di depan layar informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sesi pertama perdagangan Senin (4/5) jatuh 2,35% menyentuh level 4.605,33. Pergerakan IHSG dipengaruhi hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok yang memanas.

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada sesi pertama perdagangan Senin (4/5) ditutup turun hingga 2,35% menyentuh level 4.605,33. Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa saham di kawasan Asia yang bergerak ke zona merah.

Seperti bursa Hang Seng index di Hong Kong yang anjlok hingga 3,99% dan Strait Times Index di Singapura yang turun sebesar 2,33%. Bursa Korea Selatan Kospi Index juga turun hingga 2,11% dan Bursa Malaysia FTSE anjlok sebesar 2,13%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan IHSG sebenarnya dalam tren menguat karena menembus level resistance 4.700. "Namun, muncul sentimen baru dari luar, yaitu perang tarif Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok yang kembali memanas," kata William dalam risetnya pagi ini.

Presiden AS Donald Trump terus menyudutkan Tiongkok terkait pandemi corona. Hal itu bisa memicu kembali perang dagang antara AS-Tiongkok.

Hal itu dapat menyebabkan ongkos ekonomi selama pandemi terus meningkat. Pelaku pasar pun kompak aksi jual di pasar keuangan global. 

(Baca: Perang Tarif AS-Tiongkok Kembali Memanas, IHSG Diramal Turun)

Dari dalam negeri, pelemahan indeks dipicu anjloknya saham-saham berkapitalisasi besar. Hal tersebut terlihat dari indeks LQ45 yang turun hingga 3,5%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...