Pemulihan Ekonomi Negara Maju Dinilai Tak Bisa Dongkrak Ekspor RI

Rizky Alika
29 Agustus 2020, 18:09
ekonomi, ekspor
Katadata
Ilustrasi, pelabuhan ekspor. INDEF memproyeksi pertumbuhan ekspor Indonesia pada tahun ini negatif meski ekonomi sejumlah negara mulai pulih.

Sejumlah negara maju berhasil memulihkan ekonomi di tengah pandemi corona. Namun, hal itu dianggap tak mampu meningkatkan ekspor Indonesia.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menyebut pertumbuhan ekspor RI masih negatif. Hal itu karena permintaan belum kembali normal seperti sebelum pandemi.

"Ada sih permintaan ekspor, seperti dari Tiongkok. Tapi tren pertumbuhannya masih negatif," kata Tauhid saat dihubungi Katadata.co.id, Sabtu (29/8).

Selain itu, banyak produk Indonesia yang diekspor namun dijual kembali ke negara lain. Contohnya minyak kelapa sawit mentah Indonesia yang diekspor kembali oleh Negeri Paman Sam. Meski begitu, kegiatan re-export tersebut juga tidak tinggi lantaran permintaan global belum normal.

Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekspor secara bulanan akan bergerak stabil. Adapun, ekspor pada Juli 2020 sebesar 14,33% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan ekspor secara tahunan diperkirakan bergerak di zona negatif dibandingkan tahun sebelumnya.

Tak jauh berbeda, pertumbuhan impor diperkirakan turun dibandingkan 2019. Namun, ia memperkirakan impor akan mengalami kontraksi yang lebih dalam daripada ekspor.

Oleh karena itu, Tauhid memprediksi neraca dagang tahun ini akan surplus. "Tapi ini bukan sesuatu yang membanggakan karena ada penurunan impor bahan baku, bukan karena substitusi impor," ujar dia.

Ia juga meragukan target pemerintah untuk substitusi impor sebesar 35% pada 2021. Menurutnya, perlu waktu panjang untuk substitusi impor produk besi, baja, dan produk kimia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...