Korban Tewas Virus Corona Lampaui SARS, IHSG Diprediksi Turun Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menurun pada perdagangan hari ini (11/2). Pasar kembali khawatir atas dampak virus corona, mengingat jumlah korban meninggal dunia dan yang terinfeksi terus meningkat hingga melampaui SARS.
Dikutip dari CNN Internasional, korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 908 di Tiongkok dan 910 secara global per kemarin (10/2). Sedangkan yang terinfeksi lebih dari 40 ribu. Jumlah ini melebihi SARS dengan 774 korban meninggal dan 8.100 terinfeksi pada 2002-2003.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyampaikan, investor masih mengukur dampak dari virus corona. Hal itu membuat IHSG turun 0,79% pada perdagangan kemarin.
“IHSG berpotensi bergerak melemah jangka pendek menguji support,” kata Nafi dalam laporannya, Selasa (11/2). Meski begitu, ia memperkirakan IHSG masih akan mencoba tutup di atas level psikologis 6000, dengan rentang support dan resistance 5950-6050.
(Baca: Sektor Agri Seret IHSG Turun 0,79%, Terdalam di Antara Bursa Asia)
Ada beberapa saham yang ia rekomendasikan. Di antaranya Buyung Poetra Sembada (HOKI), Malindo Feedmill (MAIN), Chandra Asri (TPIA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Jasa Marga (JSMR), dan Erajaya Swasembada (ERAA).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga memperkirakan IHSG turun pada perdagangan hari ini. “Karena minimnya sentimen dari dalam negeri dan penyebaran virus corona yang kembali menjadi perhatian setelah Singapura meningkatkan level kesiagaan,” kata dia.
Meski begitu, pelemahan IHSG diprediksi terbatas. Dennies juga merekomendasikan beberapa saham seperti PP Properti (PTPP), Indosat (ISAT), dan Medco Energi International (MEDC).
(Baca: Neraca Pembayaran Surplus, IHSG Turun 0,7% terseret Bursa Saham Asia)
Sedangkan Analis Binaarta Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama melihat IHSG berpeluang bergerak menguat pada perdagangan hari ini. “IHSG berpotensi menuju ke level resistance terdekat,” kata dia.
Beberapa saham yang ia rekomendasikan yakni Adaro Energy (ADRO), Aneka Tambang (ANTM), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Medco Energi International (MEDC), Media Nusantara Citra (MNCN), Bukit Asam (PTBA), dan Wijaya Karya (WIKA).
(Baca: Ditopang Modal Asing, Neraca Pembayaran Surplus US$ 4,7 M pada 2019)