Sektor Agri Seret IHSG Turun 0,79%, Terdalam di Antara Bursa Asia
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (10/2), turun 47,52 poin atau 0,79% ke level 5.952,08. Kinerja IHSG sejalan dengan bursa saham Asia lainnya masih diliputi kekhawatiran seiring terus bertambahnya korban meninggal virus corona.
Adapun di Asia hanya indeks saham Tiongkok, Shanghai Composite Index, yang berhasil ditutup naik 0,51%. Sedangkan indeks Nikkei 225 turun 0,60%, Hang Seng turun 0,59%, diikuti Strait Times turun 0,58%, serta Kospi turun 0,49%.
"Penyebaran corona virus yang menyebabkan korban jiwa yang mencapai 908 orang meninggal, turut memberikan sentimen negatif bagi pasar," kata analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta di Jakarta, sore ini, seperti dikutip Antara.
IHSG tidak mampu melawan arus koreksi bursa Asia, bahkan terkoreksi paling dalam meskipun didukung sentimen dari dalam negeri. Sentimen tersebut yaitu defisit neraca transaksi berjalan (CAD) 2019 yang menyusut menjadi 2,72% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari 2,92% setahun sebelumnya.
(Baca: Neraca Pembayaran Surplus, IHSG Turun 0,7% terseret Bursa Saham Asia)
Sementara itu indeks Shanghai berhasil mencatatkan kinerja positif lantaran aktivitas bisnis di sana sudah dimulai kembali setelah pemerintah mencabut sejumlah restriksi. Termasuk sarana transportasi publik yang mulai beroperasi meski jumlah korban virus corona terus bertambah.
Jumlah korban meninggal virus corona per hari ini naik menjadi 908, sedangkan 40.171 lainnya positif terinfeksi. Namun ada jumlah kasus baru positif virus corona per harinya terus berkurang ditangkap pasar sebagai tanda keberhasilan pemerintah Tiongkok menahan penyebarannya.
Adapun transaksi saham di bursa domestik sepanjang hari ini mencapai 6,79 miliar saham dengan nilai Rp 6,39 triliun. Sebanyak 294 saham harganya turun, 121 saham naik, dan 124 lainnya tak bergerak alias stagnan.
Koreksi IHSG dipimpin sektor agri yang anjlok 3,37%, diikuti sektor aneka industri turun 2,46%, industri dasar 1,33%, perdagangan 1,26%, tambang 0,91%, properti 0,80%, serta consumer 0,72%.
(Baca: 908 Orang Tewas akibat Corona, Pekerja di Tiongkok Mulai Beraktivitas
Beberapa saham yang paling signifikan menarik turun indeks di antaranya Astra International Tbk (ASII) yang anjlok 3,12%, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,1%, H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,72%.
Kemudian saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,35%, serta Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) anjlok 6,9% menjadi Rp 5.400 per saham.
Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) saham sebesar Rp 330,42 miliar. Namun seluruh pembelian tersebut terjadi di pasar negosiasi/tunai Rp 380,25 miliar, sedangkan di pasar reguler asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 49,83 miliar.
(Baca: Kisruh Penjatahan Saham IPO, Nara Hotel: Sudah Ikut Aturan OJK dan BEI)