Sebabkan IHSG Turun, Saham Bank Mandiri Dijual Investor Asing Rp 111 M
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham awal pekan dengan kinerja negatif. IHSG Senin (22/7) berakhir dengan penurunan sebesar 22,99 poin atau 0,36% ke posisi 6.433,55.
Dilansir dari Antara, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa penurunan IHSG hari ini disebabkan oleh minimnya sentimen dari domestik.
"Sementara dari eksternal terkait dengan meningkatnya sentimen no-deal Brexit serta meningkatnya tensi politik dan keamanan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya," kata Nafan di Jakarta, Senin (22/7).
IHSG mengawali perdagangan hari ini dari zona hijau dengan kenaikan tipis sebesar 4,87 poin atau 0,08% ke posisi 6.461,41. Namun tak lama perdagangan dimulai, IHSG langsung masuk ke teritori negatif hingga perdagangan berakhir.
(Baca: Rekonsiliasi Politik Hingga Bunga Acuan Topang IHSG Sepekan Naik 1,31%)
Menurut data RTI Infokom, total transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 8,04 triliun dari 17,73 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 469.568 kali oleh investor. Sebanyak 263 saham turun, 157 saham naik, dan 144 saham stagnan.
Gara-gara Saham Bank Mandiri
Di antara beberapa saham-saham yang paling signifikan menekan kinerja IHSG hari ini, salah satunya adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sepanjang hari ini saham BMRI turun 1,27% dari Rp 7.875 per saham pada penutupan Jumat (19/7), menjadi Rp 7.775 per saham.
Selain menjadi salah satu saham yang berkontribusi terbesar kedua terhadap penurunan IHSG, saham Bank Mandiri juga menjadi saham yang paling banyak dijual oleh investor asing yakni sebesar Rp 111,5 miliar.
Secara keseluruhan investor asing membukukan penjualan bersih saham di seluruh pasar sebesar Rp 246,86 miliar yang sebagian besar dilakukan di pasar negosiasi/tunai, yakni Rp 228,97 miliar. Sisanya Rp 17,89 miliar di pasar reguler.
(Baca: Ada Masalah Saldo Nasabah Error, Harga Saham Bank Mandiri Turun 0,95%)
Masalah perubahan saldo nasabah Bank Mandiri yang terjadi akibat sistem eror akhir pada Sabtu (20/7) kemarin menjadi salah satu sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan saham emiten perbankan ini.
Walaupun permasalahan tersebut langsung dapat diatasi oleh Bank Mandiri, namun insiden tersebut cukup membuat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Mandiri goyah, terutama dari sisi investor asing yang memegang saham tersebut. Sehingga memicu aksi jual oleh investor asing.
Ketika perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka pagi ini, saham Bank Mandiri langsung turun 0,95% ke level Rp 7.800 per saham. Harga saham BMRI pun berlanjut. Hingga pukul 09.30 WIB, saham BMRI turun ke level Rp 7.775 per saham yang bertahan hingga penutupan perdagangan.
Total, saham BMRI ditransaksikan sebanyak 5.519 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 322,48 miliar dari 41,43 miliar saham yang diperdagangkan oleh investor.
(Baca: Bank Mandiri Blokir 2.670 Rekening yang Saldonya Bertambah dan Dipakai)
Selain saham BMRI, beberapa saham yang paling signifikan menekan kinerja IHSG yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 2,54%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,15%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 3,57%, serta PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,47%.