Pasca IPO Armada Berjaya Trans Tetapkan Target Ambisius Tumbuh 300%
PT Armada Berjaya Trans Tbk. resmi go public hari ini, Kamis (21/2), setelah melepas 150 juta saham ke publik dengan harga penawaran perdana Rp 288 per saham. Dari hasil IPO, mereka meraup dana sebanyak Rp 43,2 miliar yang akan digunakan untuk mencapai target pertumbuhan bisnis tahun ini antara 200% hingga 300%.
Emiten yang bergerak di bidang transportasi darat, izin kepabeanan, serta trasportasi multimoda pada 2018 memperoleh pendapatan sekitar Rp 30 miliar dengan perolehan laba bersih sekitar Rp 2 miliar. Hingga September 2018, perusahaan telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,2 miliar.
Untuk mencapai target pertumbuhan hingga 300%, Direktur Utama Armada Berjaya Trans Darmawan Suryadi mengatakan akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah 61 unit armada truk baru. "Ekspansi tetap, tapi . fundamental harus kuat. Fundamental kuat dengan ekspansi," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (21/2).
Hingga akhir 2018, perusahaan yang mendapatkan kode emiten JAYA ini telah memiliki 70 unit truk yang mereka operasikan. Jumlah tersebut bertambah dari tahun 2016 yang hanya 28 unit truk. Dengan ekspansi ini, jumlah truk yang mereka ingin pada tahun ini sebnayk 131 unit untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan logistik klien mereka.
"Armada akan berupaya dapat memenuhi permintaan dari reperirive customer, dan optimis dari IPO ini dapat meraih konsumen baru," kata Darmawan menambahkan.
(Baca: Tunggu Bursa Saham Membaik, Dua Anak Usaha Adhi Karya IPO Semester II)
Saat ini, Armada Berjaya Trans telah memiliki beberapa klien tetap, salah satunya PT Mayora Indah Tbk. (MYOR). Selain melakukan pengangkutan logistik dengan truk, mereka juga melakukan pengangkutan barang dengan kontainer, dan angkutan multimoda. Mereka juga bergerak di bisnis pergudangan dan penyimpanan barang.
Darmawan mengatakan, mereka juga menjalankan bisnis freight forwarding antarpulau. Bisnis tersebut berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan perusahaan. Mayoritas pendapatan mereka masih disumbang oleh bisnis pengangkutan logistik.
Sebelumnya, Armada Berjaya Trans berdiri pada 2012 untuk bergerak di bidang jasa angkutan mesin pengaduk semen. Namun pada 2015, mereka menutup divisi angkutan mesin pengaduk semen dan beralih sepenuhnya pada bidang angkutan barang umum. Darmawan menjelaskan, dihilangkannya divisi tersebut karena kondisi bisnis terkait dengan konstruksi dan properti saat itu sedang melemah.
Pada perdagangan saham perdananya hari ini, saham Armada Berjaya Trans naik sebesar 50% dari harga penawaran mereka yaitu Rp 288 per lembar saham, menjadi Rp 432 per lembar sahamnya. Dengan kenaikan tersebut, saham mereka mengalami auto reject sehingga dihentikan sementara perdagangannya.
Dalam aksi korporasi ini, selain melepas 150 juta saham ke publik atau setara dengan 40% dari total saham, mereka juga memberikan Waran Seri I sebanyak 75 juta lembar yang menyertai setiap saham baru dari hasil IPO ini. "Dana yang dihimpun dari masyarakat melalui proses IPO ini, akan mendorong pertumbuhan dan pengembangan bisnis kami sehingga semakin baik di masa mendatang," kata Darmawan.
(Baca: Banyak Sentimen Pendukung, IHSG Hari Ini Berpotensi Naik)