IHSG Berbalik Positif di Pengujung Perdagangan, Naik 0,28%
Setelah seharian bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini, Selasa (22/1) dengan kinerja positif. IHSG naik 0,28% ke level 6.468,56. Membaiknya kinerja IHSG terjadi menjelang perdagangan berakhir. IHSG melesat naik 35,69 poin dari level 6.432,87 ke posisi akhirnya sore ini.
Sejumlah indeks sektoral yang terkoreksi pada sesi I, ditutup dengan koreksi yang mengecil dan ada yang berbalik positif. Sektor yang mendorong kinerja IHSG ke jalur hijau sore ini yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,74%, manufaktur naik 0,6%, keuangan naik 0,41%, serta pertanian naik 0,35%.
Sedangkan sektor tambang, aneka industri, dan infrastruktur paling besar menahan laju IHSG. Masing-masing terkoreksi 1,71%, 1,26%, dan 0,09%.
Transaksi saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai Rp 10,16 triliun dari 12,63 miliar unit saham yang diperjualbelikan sebanyak 468.318 kali. Sebanyak 198 saham mencatatkan kinerja positif, 231 saham turun dan 116 saham bergerak mendatar.
(Baca: IMF: Prospek Ekonomi Melemah, Bukan Tanda Resesi Global)
Saham-saham berkinerja terbaik hari ini di antaranya PT Indosat Tbk yang naik 290 poin atau 13,88% menjadi Rp 2.380, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang tengah menjalani proses merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) melesat naik 650 poin (7,78%) menjadi Rp 9.000, serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan kenaikan 250 poin (2,45%) menjadi Rp 10.450 per saham.
Sementara itu dana asing masih terus mengalir ke pasar saham Indonesia. Walaupun pembelian bersih oleh investor asing hari ini hanya sebesar Rp 89,31 miliar. Dua saham bank, yaitu Bank Danamon (BDMN) dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi dua saham yang paling banyak dibeli asing hari ini.
Saham Bank Danamon diborong hingga Rp 366,8 miliar, sedangkan saham BCA diborong Rp 200,1 miliar. Beberapa saham bank BUKU 4 yang beberapa waktu terakhir dibeli bersih oleh investor asing, hari ini ramai-ramai dilepas di pasar, antara lain saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilepas Rp 190,1 miliar, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 164,4 miliar, serta Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 46 miliar.
Hari ini, kabar diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh International Monetary Fund (IMF) menjadi fokus investor di seluruh dunia. Diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi global merupakan salah satu dampak dari konflik dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Jepang menjadi salah satu korban konflik dagang tersebut dan diprediksi akan masuk ke dalam resesi. Salah satu tandanya yaitu pertumbuhan ekonomi triwulan III 2018 Jepang yang negatif 0,6%.
Berkebalikan dengan IHSG, mayoritas bursa saham di Asia mengakhiri perdagangan saham hari ini di zona merah. Strait Times terkoreksi 0,86%, Shanghai turun 1,18%, Hang Seng turun 0,79%, NIkkei turun 0,47%, dan Kospi turun 0,32%.
(Baca: Sesi I IHSG Koreksi 0,49% Tertekan Perlambatan Ekonomi Global)