Jadi Mitra Pegatron Merakit iPhone, Saham Sat Nusapersada Meroket 35%
Ketidakpastian akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Pegatron Corporation, perusahaan perakit elektronik kelas dunia --salah satunya produk Apple Inc.-- mengalihkan produksinya dari Tiongkok ke Indonesia. Ini untuk menghindari kenaikan tarif ekspor yang lebih tinggi ke pasar Amerika Serikat (AS). Di Indonesiam Pegatron bermitra dengan PT Sat Nusapersada Tbk.
Dalam surat keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia BEI) awal pekan ini, Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan mengatakan, kerja sama dengan Pegatron akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional perusahaan. Sebab, mereka akan memproduksi berbagai produk yang sesuai dengan permintaan pasar AS.
"Untuk jangka panjang akan mendatangkan peningkatan cashflow karena pendapatan tambahan yang diperoleh dari proyek baru ini," katanya. Bisnis Sat Nusapersada juga akan semakin baik karena tidak hanya fokus pada ponsel pintar dan pasar dalam negeri saja, tapi juga ke produk lain dan ke pasar ekspor.
Menurut Abidin, perang dagang antara AS dan Tiongkok membuat banyak perusahaan hengkang dari Tiongkok dan masuk ke kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Pertimbangannya, beberapa produk yang diproduksi di Tiongkok akan dikenakan pajak tambahan jika diekspor ke AS.
(Baca juga: Berkah Perang Dagang, Perakit iPhone akan Pindahkan Pabrik ke Batam)
Kabar kerja sama ini bisnis dengan Pegatron tersebut membuat saham Sat Nusapersada jadi buruan para investor di BEI. Sejak awal pekan ini, harga saham emiten berkode PTSN tersebut terus merangkak naik dari Rp 478 per saham. Saat hari pengumuman kerja sama dengan Pegatron, Senin ,lalu (3/12), harga sahamnya naik Rp 10 menjadi Rp 488 per saham.
Kenaikan harga sahamnya terus berlanjut, yaitu pada hari Selasa sebesar 9,63%, dan sehari berselang kembali melonjak 14,02%. Pada Kamis lalu, harga saham PTSN sempat turun 5,74% akibat aksi ambil untung para investor.
Adapun, pada penutupan perdagangan Jumat ini (7/12), harga saham PTSN kembali meroket 12,17% menjadi Rp 645 per saham. Alhasil, sepanjang pekan ini, harga saham perusahaan tersebut sudah naik 35%.