Sempat Merosot Akibat Hoax, Saham Sari Roti Bangkit Lagi
Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berhasil bangkit setelah sempat merosot akibat hoax kemarin. Jelang jeda siang hari ini, saham ROTI diperdagangkan seharga Rp 1.535 per unitnya, naik 2,33 persen dibanding saat pembukaan.
Pagi tadi, saham Sari Roti dibuka seharga Rp 1.510 per unit. Nilainya terus naik hingga sempat mencapai Rp 1.550 sekitar pukul 11.00. Sebagai perbandingan, kemarin saham ROTI sempat menyentuh level terendahnya di Rp 1.500 dan tertingginya di Rp 1.525. (Baca juga: Terseret Hoax, Harga Saham Sari Roti Melorot Tipis)
Beberapa hari terakhir, Sari Roti memang tengah menjadi perbincangan terkait aksi damai 2 Desember 2016 (212). Saat itu, beredar foto sejumlah pedagang Sari Roti dengan gerobak tertempel tulisan “Gratis untuk Mujahid”. Masyarakat pun sempat mengira perusahaan menjadi sponsor aksi dengan menggatiskan produknya.
Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk pun membantah kabar itu. Lewat pernyataan resmi, emiten menyatakan tidak terlibat dalam kegiatan politik apapun. “Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling, merupakan kejadian yang berada di luar kebijakan dan tanpa seizin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,” jelas pihak Sari Roti dalam keterangan resminya.
Perusahaan menjelaskan bahwa pada saat kejadian, produk Sari Roti diborong oleh seorang konsumen melalui salah satu agen mereka di Jakarta. Orang itu lah yang kemudian membagi-bagikan roti gratis untuk peserta aksi.
Netizen menanggapi negatif pernyataan ini. Tanda pagar #boikotsariroti pun sempat menjadi trending topic di Twitter. (Baca juga: Pengusaha Lega, Tak Ada Razia Dalam Demonstrasi Buruh 212)
Analis ekonomi dari PT MNC Securities Edwin Sebayang mengkritik gaya komunikasi tersebut. Menurutnya, emiten tak perlu memberi sanggahan. Toh, dalam peristiwa ini produk Sari Roti tetap habis dikonsumsi publik. "Karena memang tidak perlu. Karena produknya barang konsumsi publik dan habis terpakai sifatnya," ucap Edwin, Kamis, 8 Desember 2016.
Bagaimanapun, jika melihat likuiditas perusahaan yang sehat, ia tak heran jika saham Sari Roti segera bangkit.
Di luar kontroversi yang dihadapinya, Sari Roti merupakan brand roti dengan kinerja cukup cemerlang. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan perusahaan roti pertama yang melantai di bursa pada 28 Juni 2010 dengan penawaran perdana saham seharga Rp 1.275 per unit. (Baca juga: Dua Direksi dan Empat Komisaris Taksi Express Kompak Mundur)
Pada 2011, Sari Roti meraup penjualan Rp 813,3 miliar, dengan torehan laba Rp 115,93 miliar. Tahun lalu, penjualan Sari Roti menembus Rp 2,17 triliun dengan laba Rp 270,5 miliar. Tahun ini pun mereka mencatatkan kinerja yang positif, dalam sembilan bulan Sari Roti sudah meraup keuntungan Rp 203,9 miliar.