Dibayangi Aliran Keluar Modal Asing, IHSG Diprediksi Terkonsolidasi
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (31/8) diperkirakan memasuki fase konsolidasi. Laju indeks masih akan dibayangi sejumlah sentimen, seperti tercatatnya aliran keluar modal asing (capital outflow) serta perkembangan kasus Covid-19 dalam negeri.
Hampir sepanjang pekan lalu IHSG terus dalam tren penguatan. Namun, pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (28/8) IHSG ditutup turun 0,46% di level 5.346,64 yang disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) investor.
"Pergerakan IHSG sedang melewati fase konsolidasi wajar setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya. Tercatatnya capital outflow secara year to date akan memberi sentimen terhadap terhadap pergerakkan IHSG hari ini," kata Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya, dikutip Senin.
Secara keseluruhan, investor asing melakukan jual bersih Rp 1,13 triliun di seluruh pasar. Asing paling banyak melepas saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM Rp 305,8 miliar, PT Merdeka Copper Gold Tbk atau MDKA Rp 125,0 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI Rp 123,7 miliar.
Namun, dia mengatakan dengan masih kuatnya fundamental perekonomian dalam negeri serta persiapan pengembangan vaksin Covid-19 memberi peluang penguatan indeks.
"Sehingga hari ini IHSG berpeluang terkonsolidasi," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah 2.858 orang pada Minggu (30/8), setelah mencetak rekor harian tertinggi pada Sabtu (29/8) dengan torehan 3.003 kasus. Hingga saat ini, jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 172.053 orang.
Untuk menghentikan laju penyebaran kasus, pemerintah pun tengah mengembangkan sejumlah calon vaksin dan obat Covid-19. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menargetkan uji klinis vaksin virus corona merah putih buatan Indonesia akan dilakukan pada awal tahun depan.
Demikian pula di seluruh dunia, WHO mencatat, ada 188 kandidat vaksin untuk menyembuhkan virus corona per Senin (10/8). Rinciannya, sebanyak 139 vaksin masih dalam tahap pra-klinis atau masih diuji coba ke hewan. Kemudian, ada 25 vaksin pada fase I, 17 vaksin pada fase II, dan tujuh vaksin pada fase III.
Dengan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG hari ini bergerak pada rentang support dan resistence di level 5.102 hingga 5.378. Level support merupakan level yang diperkirakan menahan koreksi indeks atau harga saham. Sedangkan resistance merupakan level yang diproyeksi menghentikan kenaikkan indeks atau harga saham.
Beberapa saham dia rekomendasikan untuk investor pada perdagangan hari ini, di antaranya saham emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memperkirakan IHSG bakal bergerak turun hari ini. “Kami perkirakan IHSG berpotensi bergerak tertekan di akhir pekan dengan support resistance 5320-5380,” katanya.
Sedangkan saham yang menurutnya dapat dicermati oleh investor pada hari ini di antaranya ada saham pertambangan Aneka Tambang Tbk (ANTM), Adaro Energy Tbk (ADRO), London Sumatera Tbk (LSIP), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Sido Muncul Tbk (SIDO), Tower Bersama Infrastrukture Tbk (TBIG), dan Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG bakal bergerak turun hari ini. Secara teknikal, IHSG berpeluang menuju ke support terdekat.
“Saya memprediksi IHSG bergerak ke zona hijau dengan support di level 5.293 dan resistance di level 5.380," ujar Nafan.
Beberapa saham yang ia rekomendasikan seperti Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Jasa Marga Tbk (JSMR), Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Chandra Asri Tbk (TPIA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Bank Permata Tbk (BNLI).