Pasar Saham Kembali Buka Usai Libur Panjang, Bagaimana Prediksi IHSG?
Perdagangan bursa saham kembali dibuka, Senin (17/5), setelah libur panjang memperingati Idulfitri 1442 H dan Kenaikan Isa Almasih. Pada perdagangan hari terakhirnya, Selasa (11/5), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup ada level 5.938.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG hari ini memiliki potensi bergerak menguat dengan resistance di level 5.993 dan 5.965. Sedangkan support di level 5.910 dan 5.883.
Menurutnya, meski diprediksi menguat, pergerakan IHSG masih minim akan sentimen dari dalam negeri. Namun pergerakannya akan didorong oleh optimisme penguatan bursa saham Amerika Serikat dan Jepang.
"Investor akan mencermati beberapa emiten yang akan rilis laporan keuangan triwulan I-2021 dan yang akan membagikan dividen untuk tahun buku 2020," kata Dennies.
Beberapa saham yang menurutnya layak untuk dijadikan perhatian oleh pelaku pasar saham hari ini di antaranya PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Databoks berikut menggambarkan pergerakan IHSG sebelum libur lebaran:
Analis Artha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai ada peluang IHSG bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Adapun, support maupun resistance maksimum berada pada level 5.883 hingga 5.972.
"Mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi berpandangan lain, menurut perkiraannya, IHSG hari ini masih berpotensi bergerak tertahan hingga melemah dengan support dan resistance di level 5.922 dan 5.975.
"Investor tampaknya mendapatkan kembali kesimbangannya pada akhir penurunan terbesar dalam 11 minggu terakhir akibat kekhawatiran tentang efek samping negatif dari inflasi yang begitu cepat," kata Lanjar.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).