Astra Financial Relaksasi Kredit Rp 31 Triliun selama Pandemi Covid-19

Lavinda
Oleh Lavinda
15 Juni 2021, 10:37
Astra Financial, Transportation & Logistic (AFTL) memberi relaksasi kredit sebesar total Rp 31 triliun kepada lebih dari 1 juta pelanggan. Hal itu dilakukan pada Maret-Desember 2020, seiring masa pandemi Covid-19.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Astra (12/8).

Astra Financial, Transportation & Logistic (AFTL) memberi relaksasi kredit sebesar total Rp 31 triliun kepada lebih dari 1 juta pelanggan. Nilai itu diperkirakan sekitar 16% dari total nilai relaksasi di industri pembiayaan Indonesia.

Suparmo Djasmin, Director-In-Charge AFTL menyampaikan relaksasi kredit dilakukan pada Maret-Desember 2020, seiring masa pandemi Covid-19. Menurut dia, perusahaan mendukung pelaksanaan kebijakan relaksasi kredit pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan daya beli konsumen, sehingga laju ekonomi dapat tumbuh secara bertahap.

"Kami meyakini relaksasi kredit yang mencakup sektor pembiayaan roda empat, roda dua, dan kategori alat berat, merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat di tengah masa sulit ini," ujar Suparmo di acara Silaturahmi Virtual bersama pemimpin dan tokoh media pada Senin, (14/6).

Di sektor pembiayaan roda empat, Astra Financial merestrukturisasi kredit Rp 18.509 triliun untuk 130.623 kontrak. Secara rinci disebutkan, PT Astra Sedaya Finance) merestrukturisasi kredit sebesar Rp 13,47 triliun dari 95.254 kontrak. Selain itu, TAF dari PT Toyota Astra Financial Services merelaksasi kredit Rp 5,03 triliun kepada 35.369 kontrak. 

Di sektor pembiayaan roda dua, PT Federal International Finance merelaksasi kredit Rp 11,973 triliun kepada 931.357 nasabah di seluruh Indonesia.

"Sedangkan di sektor pembiayaan alat berat, paket relaksasi kredit Rp 516 miliar oleh PT SAN Finance dan Rp 60 miliar oleh PT Komatsu Astra Finance (KAF) dengan jumlah kontrak keduanya sebanyak 85 nasabah," ujar Suparno yang juga menjabat sebagai Direktur Astra International tersebut.

Pasar Pembiayaan Roda Dua

Terkait kinerja pembiayaan roda dua, CEO FIFGROUP Margono Tanuwijaya memperkirakan performa bisnis perusahaan akan kembali normal secara bertahap pada 2023, setidaknya sama seperti angka pasar 2019. Hal ini didasari perkembangan indikator konsumsi masyarakat yang berangsur pulih perlahan pada awal 2021.

Menurut dia, performa bisnis FIFGROUP terkait erat dengan perkembangan pasar kendaraan roda dua yang memang berangsur pulih, meski belum sepenuhnya normal.

Pada 2019, Total pasar roda dua mencapai 6 juta kendaraan. Sedangkan pada 2020, angkanya merosot tajam menjadi 3,6 juta kendaraan. Hal itu akibat penurunan laju konsumsi di masa pandemi Covid-19.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memproyeksi pasar roda dua Indonesia akan tumbuh menjadi 4,6 juta unit kendaraan di akhir 2021.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...