Bidik Dana Rp 172 Miliar, MNC Vision Akan Jual Saham Baru ke Investor
PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) kembali berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Target dana yang ingin diraup emiten milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini mencapai Rp 172,95 miliar.
Perolehan dana tersebut berasal dari penerbitan saham baru sebanyak 665,2 miliar saham dengan harga nominal Rp 100. Penerbitan saham baru ini akan dilaksanakan pada harga Rp 260 per saham.
Berdasarkan pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), MNC Vision Networks akan menerbitkan saham baru pada 30 Juni 2021, dan diumumkan hasilnya pada 2 Juli 2021. Sayangnya, dalam pengumuman tersebut, manajemen belum mengkonfirmasi investor yang siap mengeksekusi saham baru tersebut.
Rencana private placement kali ini merupakan tahap kedua setelah perusahaan mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Agustus dan 23 September 2020.
Akhir tahun lalu, tepatnya pada 30 Desember 2020, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) telah melakukan private placement dengan menerbitkan sebanyak 2,85 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Pihak yang menjadi investor yaitu Tempus Eternity Ltd dan Charlton Group Holdings Ltd.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi, MNC Vision Networks mampu mengantongi dana segar senilai Rp 857,18 miliar karena harga pelaksanaannya dipatok Rp 300 per saham. Dana yang diterima tersebut digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.
Sebelumnya, MNC Vision Networks juga berencana menambah modal melalui anak usahanya, PT Asia Vision Network, dengan menjual saham di Bursa Saham Nasdaq, Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2021. Hal itu dilakukan melalui merger dengan perusahaan cek kosong Malacca Straits Acquisition Company.
Darma Putra, Direktur Utama PT MNC Investama Tbk (BHIT) yang merupakan induk bisnis Grup MNC menyampaikan, pihaknya sudah menyampaikan dokumen ke otoritas setempat pada pekan lalu. Hal itu sebagai bagian dari proses penawaran umum saham atau Initial Public Offering (IPO).
"Kalau tidak ada halangan apapun, dalam satu atau dua bulan lagi, mungkin Agustus 2021, semua akan selesai. Kalau tidak ada halangan berarti, saya yakin Agustus 2021 resmi bisa tercatat di Nasdaq," kata Darma dalam paparan publik, Selasa (15/6).
Pada Maret 2021, Asia Vision Network dan Malacca Straits Acquisition Company Limited menandatangani perjanjian definitif kombinasi bisnis. Malacca Straits merupakan merupakan perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang sudah IPO di Nasdaq dengan kode MLAC.
Artinya, langkah merger ini dapat membuat Asia Vision Network menjadi perusahaan induk yang terdaftar di AS dan diperdagangkan di Nasdaq. Transaksi tersebut mengimplikasikan proforma nilai perusahaan sebesar US$ 573 juta.
Kombinasi bisnis tersebut akan menghasilkan sekitar US$135 juta ke neraca Asia Vision Network, dengan asumsi tidak ada penebusan (redemption) oleh pemegang saham publik Malacca Straits atau penyesuaian harga pembelian.