IHSG Berpotensi Kembali Turun, Saham Blue Chip Dapat Jadi Pilihan
Indeks harga saham gabungan diprediksi kembali turun pada perdagangan Kamis (24/6). Kemarin, IHSG ditutup turun hingga 0,88% menyentuh level 6.034.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, potensi penurunan indeks terlihat lebih besar dibandingkan peluang untuk naik. IHSG berpotensi melemah dengan rentang level pergerakan 5.876 - 6.123.
William menjelaskan, pergerakan indeks dipengaruhi oleh perlambatan perekonomian yang masih menggelayuti sektor riil. Kinerja emiten disinyalir belum akan membaik dengan cepat.
"Ditambah dengan minimnya sentimen serta belum kunjung adanya capital inflow yang signifikan masuk ke pasar modal, IHSG belum akan meninggalkan rentang konsolidasi," kata William.
Namun, menurut dia, ada beberapa saham yang layak diperhatikan pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Beberapa di antaranya, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG akan bergerak melemah dengan area support 6.002 dan 5.970. Sedangkan area resistance di level 6.162 dan 6.098.
Dennies mengatakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi kenaikan kasus Covid-19 dari dalam negeri serta diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat serta ada potensi pemulihan ekonomi akan melambat pada kuartal III 2021.
"Selain itu investor akan mencermati rilis data ekonomi dari Amerika Serikat," ujar Dennies dalam riset tertulisnya dikutip, Kamis (24/6).
Ada beberapa saham yang menurutnya dapat menjadi perhatian pelaku pasar saham hari ini, di antaranya PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).