IHSG Diprediksi Turun Tertekan Lonjakan Angka Kematian Covid-19
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penurunan pada perdagangan Kamis (8/7). IHSG tertekan oleh lonjakan angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 1.040 orang pada kemarin.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG hari ini berpotensi melemah dengan level support di level 6.022 dan 6.000. Sementara, area resistance ada di level 6.088 dan 6.066.
"Secara teknikal, pelemahan pada perdagangan sebelumnya didorong volume yang tinggi mengindikasikan potensi pelemahan," kata Dennies melalui risetnya.
Dia mengatakan, pergerakan indeks masih akan dibayangi sentimen negatif dari dalam negeri. "Yakni jumlah kasus dan tingkat kematian Covid-19 yang naik signifikan serta masih harus mencermati dampak dari PPKM darurat," ujarnya.
Penularan Covid-19 di Indonesia terus mengganas beberapa hari terakhir ini. Kementerian Kesehatan bahkan kembali melaporkan rekor lonjakan ganda kasus baru dan angka kematian pasien corona pada Rabu (7/7). Angka kasus baru Covid-19 yang dilaporkan mencapai 34.379 orang. Sedangkan lonjakan angka kematian telah mencapai 1.040.
Ia merekomendasikan tahan atau hold untuk saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi berada dalam tekanan pada hari ini. Berdasarkan analisisnya, area pergerakan indeks ada di level 5.913 dan 6.123.
Pergerakan IHSG hingga saat ini, menurut dia, masih betah berada dalam fase konsolidasi jangka panjang. Fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat.
"Namun momentum dari pergerakan fluktuatif IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading harian ataupun investasi jangka pendek," kata William.
Ada beberapa saham yang menurut William bisa mendapat perhatian khusus dari pelaku pasar pada hari ini, di antaranya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpeluang terkonsolidasi cenderung menguat. Area support dan resistance diperkirakan ada di level 6.025 dan 6.075.
Ia merekomendasikan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal, di antaranya PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun tipis 0,05% level 6.044. Sementara bursa saham Wall Street tadi malam ditutup menghijau. Dow Jones naik 0,3%, S&P 500 naik 0,34%, dan nasdaq naik 0,0097%.