Kantongi Izin Bank Digital dari OJK, Allo Bank Diserbu Investor
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengantongi izin produk sebagai bank digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 September 2021. Bank milik pengusaha Chairul Tanjung ini mendapatkan persetujuan untuk sejumlah kegiatan digital khusus untuk pengguna sistem operasi android saja.
"Persetujuan terhadap produk atau layanan tersebut hanya untuk perangkat android. Adapun untuk implementasi di luar perangkat android, Allo Bank akan menyampaikan kembali permohonan persetujuan," kata manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/9).
OJK memberikan persetujuan produk atau aktivitas baru, aplikasi, sistem utama dan sistem penunjang melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S159/PB.333/2021. Setidaknya ada tiga poin besar persetujuan OJK terhadap layanan digital Allo Bank.
Pertama, Allo Bank mendapat izin bank digital dengan sejumlah kegiatan dan produk, yaitu deposito berjangka, transfer, top up, dan pembayaran tagihan. Lalu, OJK memberikan izin Allo Bank untuk memberikan layanan pembukaan rekening, dompet digital (e-wallet), pay later, uang tunai, dan produk QRIS untuk pedagang.
Izin kedua diberikan untuk kegiatan Allo Apps yang di dalamnya terdapat digital onboarding yaitu uang elektronik (Allo Pay dan Allo Pay+) dan layanan pendanaan (Allo Prime dan deposito berjangka). Aplikasi tersebut juga menyediakan fitur transfer poin antar pengguna Allo.
Ketiga, Allo Bank mendapatkan izin untuk menjalan bisnis perbankan inti, GL system, dan menjalankan juga sistem manajemen risiko di perusahaan.
Sejak dikeluarkannya izin OJK ini, harga saham Allo Bank meroket. Berdasarkan data RTI Infokom, pada perdagangan 9 September 2021, harga sahamnya ditutup naik 7,08% menjadi Rp 2.270. Pada hari itu, aktivitas transaksi pada saham Allo Bank naik signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 8,28 juta unit dari 1,44 juta unit pada sehari sebelumnya. Lalu, nilai transaksinya mencapai Rp 18,67 miliar dari Rp 3,08 miliar. Lalu, frekuensi perdagangannya mencapai 3.293 kali dibanding pada hari sebelumnya hanya 568 kali.
Keesokan harinya, harga saham Allo Bank ditutup naik 24,67% menjadi Rp 2.830 per saham. Aktivitas perdagangannya kembali naik, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 47,53 juta unit saham dengan nilai Rp 126,23 miliar dan frekuensi 14.985 kali.
Pada awal pekan ini, 13 September 2021, harga saham Allo Bank kembali meningkat 24,73% menjadi berada di harga Rp 3.530 per saham. Volume transaksinya 39,87 juta unit saham dengan nilai transaksi Rp 136,27 miliar dan dengan frekuensi 10.006 kali.
Pada perdagangan hari ini, 14 September 2021, harga saham Allo Bank kembali naik. Harga saham ini sempat menguat 24,36% ke harga Rp 4.390 per saham. Meski begitu, penguatannya mulai terbatas, dimana pada sesi pertama ditutup naik 10,76% di harga Rp 3.910.
Aktivitas transaksi pada saham Allo Bank tidak surut. Hingga sesi pertama, total volume transaksi saham ini mencapai 61,47 juta unit dengan nilai Rp 250,17 miliar. Frekuensi perdagangan pada saham ini mencapai 30.273 kali.