Hari Perdana Masuk Bursa Nasdaq AS, Harga Saham Grab Anjlok 20%

Lavinda
Oleh Lavinda
3 Desember 2021, 10:02
Grab
KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan (22/11).

Decacorn asal Singapura, Grab Holdings Ltd. akhirnya melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq, Kamis (2/12) waktu setempat. Aksi ini dilakukan melalui skema perusahaan akuisisi dengan tujuan khusus (SPAC), yakni merger dengan Altimeter Growth Corp.

Dikutip dari Marketwatch, harga saham emiten berkode GRAB ini ditutup anjlok 20,53% ke level US$ 8,75 pada hari perdana perdagangannya. Padahal, harga saham dibuka di level US$ 13,06, atau lebih tinggi dari level penutupan hari sebelumnya, ketika masih sebagai Altimeter Growth yakni, US$ 11,01.

Harga saham yang diperdagangkan berkisar pada rentang US$ 8,13 - US$ 13,29 dengan volume perdagangan saham tercatat mencapai 35,75 juta saham. Kapitalisasi pasar Grab tercatat sekitar $51,6 miliar, tetapi kemudian menyusut seiring penurunan harga sahamnya pada penutupan perdagangan tersebut.

Dikutip dari laporan Marketwatch, Chief Financial Officer (CFO) Grab, Peter Oey mengatakan, perusahaan mengalami tantangan yang berat pada kuartal III 2021 hingga menutup operasionalnya di Vietnam seiring pandemi Covid 19 di Asia Tenggara. Namun, kinerja menunjukkan pertumbuhan dan pemulihan sesuai yang diharapkan.

“Bisnis kami telah meningkat karena lockdown (pembatasan mobilitas) telah dilonggarkan. Bisnis pembayaran juga terus berkembang, kami melihat semua tanda yang kuat,” katanya.

Laporan S&P Global Ratings memaparkan, aksi korporasi Grab ini akan memberi pasokan dana tunai lebih besar untuk aksi 'bakar uang'. Namun, kualitas kredit perusahaan akan dibatasi oleh kinerja operasionalnya yang merugi dan arus kas operasi yang berpotensi negatif selama 12 bulan ke depan.

Gabungan keduanya diprediksi memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$ 39,6 miliar atau Rp 578,4 triliun. Pada saat penutupan transaksi, gabungan perusahaan ini diproyeksi menerima US$ 4,5 miliar dalam bentuk aliran dana tunai dari investasi yang baru masuk. Nilai itu termasuk komitmen penuh dari penawaran Private Investment in Public Equity (PIPE) lebih dari US$ 4 miliar. Nilainya meningkat, karena minat investor besar.

Grab menawarkan layanan seperti berbagi tumpangan (ride-hailing), pesan-antar makanan hingga pembayaran melalui aplikasi super atau superapp. Decacorn ini beroperasi di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.

Perusahaan melaporkan rugi bersih US$ 988 juta pada kuartal III. Kerugian ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 621 juta. Altimeter sudah terdaftar di bursa saham AS pada Oktober 2020. Jika Grab bergabung dengan SPAC ini, maka pesaing Gojek itu otomatis menjadi perusahaan publik di Amerika.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...