Perusahaan Metaverse WIR Asia Akan IPO, Bidik Dana Rp 408 Miliar
Perusahaan pengembang metaverse, PT Wir Asia Tbk berencana melantai di bursa pada April 2022 mendatang. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,33 miliar saham baru dengan sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah initial public offering (IPO).
Dalam prospektus yang dirilis, perseroan menawarkan harga saham berkisar antara Rp 150 sampai Rp 175 per lembarnya. Emiten yang akan mencatatkan saham dengan kode WIRG menargetkan dapat meraup dana segar Rp 350,56 miliar hingga Rp 408,99 miliar.
Namun, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 233,70 juta saham tambahan. Nilanya Rp 5 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 1,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
"Sehingga, jumlah Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp 449,88 miliar," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Selasa (15/3).
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 771,23 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 8,25% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh tiga Waran Seri I di mana setiap 1 satu Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Dari dana hasil IPO, sekitar 83,54% akan digunakan oleh perusahaan anak, yaitu ATK, TAM, dan VMR, untuk belanja modal dan modal kerja. Kemudian, sekitar 7,68% akan digunakan oleh perseroan induk untuk belanja modal.
Lalu, sebanyak 3,30% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, dan sekitar 5,48% akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan perseroan dan/atau perusahaan anak.
Sementara itu, dari dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I sekitar 85,82% akan diberikan kepada perusahaan Anak, yaitu VMR, dalam bentuk peningkatan penyertaan modal, untuk belanja modal dan modal kerja.
"Sekitar 14,18% akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal dan modal kerja," lanjut manajemen.
Adapun, masa penawaran awal atau book building telah berlangsung mulai Senin (14/3) hingga 17 Maret 2022. Selanjutnya, perkiraan tanggal efektif pada 25 Maret dan masa penawaran umum dijadwalkan pada 29-31 Maret 2022.
Perseroan menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Sebagai informasi, WIR ASIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi termasuk bidang multimedia, telekomunikasi dan periklanan melalui perusahaan anak.
Perseroan dan perusahaan anak saat ini merupakan pemain terkemuka dalam teknologi realitas digital (digital reality), yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial intelligence (AI) di Indonesia ataupun di ranah internasional.
WIR Group telah menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek, yang meliputi proyek pengembangan aplikasi AR dan VR dan proyek branding. Pelanggannya adalah korporasi dari beragam sektor industri yang berada di lebih dari 20 negara.
Kegiatan usaha utama perseroan melalui perusahaan anak yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics. Tujuannya, menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen.