Private Placement, Apexindo Dapat Tambahan Modal Rp 1,63 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
17 Maret 2022, 10:41
Private Placement, Apexindo Dapat Tambahan Modal Rp 1,63 Triliun
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). IHSG pada perdagangan menjelang libur cuti lebaran 2021 ditutup melemah 37,44 poin atau 0,6 persen ke level 5.938,35.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) akan melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 1,63 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan melalui konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) Tranche 1 yang diterbitkan perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah OWK Tranche 1 tersebut sebesar US$ 115 juta atau setara Rp 1,63 triliun, ekuivalen dengan 886.616.666 saham baru setelah dikonversi. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 136,95 juta saham baru dengan nilai Rp 500 per saham.

"Harga pelaksanaan private placement tersebut sebesar Rp 1.847 per saham," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (17/3).

Adapun, aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Agustus 2021. Jadwal pelaksanaan private placement akan digelar pada 31 Maret 2022 dengan pemilik saham tersebut adalah HSBC Bank Plc.

Sementara itu, terkait prospek kinerja 2022, manajemen APEX sebelumnya memproyeksikan kegiatan pengeboran minyak di darat akan meningkat tahun ini. Salah satu pendorongnya disebabkan arah kebijakan pemerintah yang fokus pada energi baru terbarukan (EBT), khususnya energi tenaga panas bumi atau geotermal. 

Hingga Oktober 2021, utilisasi rig darat perseroan hanya mencapai 1% dari kapasitas terpasang, atau turun dari realisasi 2020 di level 4%. Namun demikian, manajemen optimistis angka itu akan naik pada tahun depan. 

Direktur Apexindo Mahar Atanta Sembiring dalam paparan publik perseroan awal Desember lalu mengatakan, rendahnya utilisasi rig darat pada tahun ini disebabkan tidak sesuainya permintaan jenis rig pada tender yang ada. Namun demikian, perseroan belum memiliki rencana untuk berinvestasi dalam konstruksi rig bertenaga kuda rendah dalam waktu dekat.

Di samping itu, pemerintah dinilai telah memberikan tenggat waktu yang cukup longgar agar investasi dapat masuk ke sektor pengeboran minyak dan gas (migas). Mahar memperkirakan realisasi investasi ke pengeboran gas bumi akan memakan waktu 5-10 tahun. 

Apexindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi baik di daratan, maupun perairan laut dan lepas pantai, termasuk penyemenan, penelitian, pemboran, serta pembelian dan penjualan rig pemboran.

Selain itu, perseroan juga menyewa dan menyewakan rig pemboran dan jasa-jasa terkait lainnya, serta pertambangan umum seperti bidang batubara, mineral dan lainnya.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...