Bank Aladin Gaet Investor Baru ZA Tech Lewat Skema Rights Issue
Bank Aladin (BANK) akhirnya resmi mengumumkan penyedia teknologi asuransi atau InsurTech, ZA Tech Global Limited, menjadi investor barunya.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi menjelaskan, nantinya ZA Tech akan berpartisipasi dalam penambahan modal melalui skema penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam konferensi pers yang berlangsung Rabu siang ini (6/4), ZA Tech menjadi mitra strategis terbaru untuk berkolaborasi sebagai investor dan mitra bisnis serta berkomitmen untuk memperkuat ekosistem Bank Aladin. Sebelumnya, Bank Aladin juga bekerja sama dengan Alfamart dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Dia menguraikan, pandemi Covid-19 dan kebijakan pemerintah yang mendukung ekonomi digital telah mengubah lanskap berbagai industri, termasuk industri asuransi di Indonesia. Perubahan ini salah satunya meningkatkan potensi bisnis InsurTech di Tanah Air. Melihat momentum tersebut, Aladin Bank dan ZA Tech berkolaborasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Kami juga bangga ZA Tech masuk sebagai salah satu investor Aladin Bank. Hal ini tentunya akan memperkuat Aladin Bank sebagai bank digital, baik dari sisi permodalan maupun berbagai rencana bisnis strategis ke depan," kata Dyota, Rabu (6/4).
Pada kesempatan sama, General Manager of ZA Tech Southeast Asia Young Yang mengatakan, kerja sama antara ZA Tech dan Aladin Bank merupakan salah satu komitmen kami untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
“Menjadi investor di Aladin Bank akan mendukung aspirasi ZA Tech untuk berbisnis di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengalaman kami dalam memberdayakan ekosistem asuransi digital," tandasnya.
ZA Tech adalah perusahaan patungan (joint venture) antara ZhongAn Technologies International Group Limited dan SoftBank Vision Fund 1 yang berfokus pada ekspor produk dan solusi InsurTech mutakhir ke perusahaan asuransi dan platform Internet.
Induk usaha dari ZA Tech adalah perusahaan insurtech online raksasa yang berbasis di Shanghai, ZhongAn Online P&C Insurance Co., Ltd yang didirikan pada 2013. Perusahaan asuransi ini pada awalnya didirikan bersama oleh para konglomerat perusahaan multinasional China, termasuk Jack Ma dari Alibaba, Pony Ma dari Tencent, dan Mingzhe Ma dari Ping An Insurance.
Saat ini, jejak ZA Tech menjangkau Jepang, Singapura, Thailand, dan pasar Asia lainnya. Pada tahun 2021, ZA Tech memperluas bisnis InsurTech ke Eropa. Sementara itu, di Asia Tenggara, ZA Tech telah bekerja sama dengan Grab, perusahaan teknologi seluler decacorn, sedangkan di Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan dompet digital OVO.
Seperti diketahui, emiten bersandi BANK tersebut memang berencana melakukan penambahan modal untuk minimum modal bank yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) minimal Rp 3 triliun pada tahun ini.
Terlebih lagi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Aladin pada 10 Februari lalu telah memberi restu untuk meningkatkan modal dasar perusahaan dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 5 triliun.
Berdasarkan data BEI sampai dengan 28 Februari 2022, jumlah saham Bank Aladin sebanyak 13,26 miliar saham. Rinciannya, PT Aladin Global Ventures bertindak sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 60,21% saham dan sisanya dimiliki pemegang saham publik sebesar 39,79%.
Menjelang berakhirnya sesi kedua perdagangan Rabu ini, harga saham Bank Aladin terpantau menguat 10,57% ke level Rp 2.510 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 33,30 triliun.