Investor Bersiap Sambut Pencatatan Saham GoTo di Bursa Efek Hari Ini
PT GoTo Gojek Tokopedia akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin (11/4). Seremoni pencatatan perdana decacorn ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Selama masa penawaran umum saham perdana pada 1-7 April 2022, saham IPO raksasa teknologi ini disebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 15 kali dari jumlah yang tersedia. Berdasarkan catatan Indo Premier Sekuritas, jumlah investor yang berpartisipasi dalam initial public offering (IPO) GoTo ini mencapai 300.000 investor.
GoTo menetapkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp 338 per saham dengan melepas sebanyak 46,7 miliar saham atau setara 3,43%. Melalui penawaran umum tersebut, GoTo berpotensi meraih dana IPO sebanyak-banyaknya Rp 15,8 triliun atau menjadi raihan dana IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah Bukalapak yang mencapai Rp 21,9 triliun.
Dalam prospektus perusahaan, GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan beberapa unit bisnis perusahaan. Rinciannya, sebesar 30% akan digunakan untuk keperluan perusahaan, 30% untuk Tokopedia, sedangkan 25% akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa yang mengelola bisnis pembayaran, GoPay.
Selanjutnya, sebesar 15% akan dibagi rata ke PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai bagian dari GoFinance, Velox Digital Singapore yang merupakan Gojek Singapura, dan juga Go Viet yaitu Gojek Vietnam.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto sebelumnya memperkirakan nilai kapitalisasi pasar GoTO akan masuk urutan terbesar keempat setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) usai melantai di BEI. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan raksasa teknologi ini diperkirakan mencapai Rp 413 triliun.
Rudi juga menilai saham GoTo berpeluang memberikan bobot yang cukup besar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sehinga berpotensi menjadi penghuni indeks IDX30 dan LQ45. "Hal ini akan membuat investor insitusi untuk mempertimbangkan saham ini dalam portofolio investasi terlepas dari berapapun valuasinya," kata Rudiyanto, saat dihubungi Katadata pada bulan lalu.
Komisaris GoTo Garibaldi Thohir sebelumnya juga meyakini kesuksesan IPO GoTo. Menurut dia, langkah perusahaan teknologi milik anak bangsa ini menggelar IPO sudah berada di jalur yang benar.
Pria yang akrab disapai Boy Thohir ini juga menilai, GoTo merupakan perusahaan teknologi yang memiliki prospek bisnis yang cemerlang karena model bisnisnya lengkap. GoTo memiliki bisnis transportasi berbasis teknologi atau ride hailing, bisnis perdagangan elektronik atau e-commerce, layanan antar makanan berbasis digital, dan layanan finansial berbasis teknologi (Fintech).
Dia mengatakan, investor pasar modal saat ini tertarik dengan bisnis berbasis masa depan, terutama yang terkait perkembangan teknologi dan digitalisasi. Kendati bisnis konvensional menjanjikan, suka tidak suka, bisnis digital akan terus berkembang dan memberi nilai tambah bagi sektor ekonomi di seluruh dunia.
CEO Gojek Kevin Aluwi dalam rapat dengan DPR akhir bulan lalu menyebut Gojek berkontribusi Rp 249 triliun terhadap perekonomian nasional tahun lalu. Ini tertuang dalam riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).
"Kontribusi ekonomi Gojek mencapai Rp 249 triliun, atau 1,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia," kata Kevin
Riset LD FEB UI menyebutkan, kontribusi paling besar disumbang oleh layanan pesan-antar makanan GoFood. Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K. Walandouw mengatakan, riset ini mengacu pada data transaksi di ekosistem Gojek dan GoTo Financial. Namun, hasil riset ini belum mencakup ekosistem GoTo secara keseluruhan.