Gotrade: Apps Trading Saham Bursa AS Pertama yang Legal di Indonesia

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
28 April 2022, 14:00
Gotrade Indonesia bisa akses ke pasar saham AS
123RF
Ilustrasi investasi di saham Amerika Serikat (sumber: 123RF)

Gotrade – aplikasi investasi yang memiliki misi untuk memberikan akses investasi untuk semua orang, di mana saja – telah diluncurkan secara resmi di Indonesia melalui kemitraan dengan Valbury Asia Futures, broker berlisensi Bappebti.

Terinspirasi dari Gotrade Global sebagai produk andalannya, Gotrade Indonesia juga ingin memberikan penggunanya di Indonesia untuk memiliki kesempatan berinvestasi di saham seperti Tesla, Apple, Google dan saham-saham lainnya mulai dari US$1, pada platform yang mudah digunakan dan bebas komisi.

Investasi untuk Semua
Gotrade yang didirikan pada 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto dan juga David Grant, memiliki misi untuk membuat investasi dapat diakses oleh semua orang, di mana saja.

Mereka bertiga bekerja bersama mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan pengguna di seluruh dunia membeli saham fractional dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di NYSE dan NASDAQ hanya dari US$1.

Awalnya, Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar $7 juta pada 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood.

Kemudian setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021, dan diikuti oleh peluncuran secara global pada September 2021.

Hanya dalam enam bulan sejak peluncuran produk globalnya, Gotrade telah mengumpulkan ratusan ribu pengguna di seluruh dunia dan kini mereka mengumumkan peluncuran produk lokal pertamanya, yakni Gotrade Indonesia.

Gotrade memilih Indonesia sebagai pasar pertama untuk produk lokal mereka karena melihat Indonesia salah satu negara yang akses Investasinya masih jauh dari kata ‘adil’ dan ‘sederhana’. Gotrade ingin memecahkan masalah tersebut.

Menurut pendiri Gotrade Rohit Mulani, berinvestasi di Indonesia, maupun di negara lain di Asia Tenggara sangatlah tidak adil. Lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar.

Mereka kebanyakan hanya memiliki pilihan reksa dana dengan expense ratio yang melebihi 5 persen, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3 persen dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka.

Tidak hanya oleh pemain lama, kata dia, tetapi biaya yang tersembunyi dan juga cukup besar tersebut ternyata juga dilakukan oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor.

“Kami percaya bahwa investasi harus adil dan pengguna tidak harus menanggung biaya yang bersifat predatorial ini,” ujar Rohit Mulani.

Menembus Hambatan di Indonesia
Menariknya, pialang saham lokal tidak diizinkan menawarkan saham AS di Indonesia. Namun, broker derivatif lokal, yang diatur oleh Bappebti, diizinkan untuk menawarkan derivatif saham negara adidaya tersebut di Indonesia.

Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Balai Kliring Berjangka Indonesia - yang semuanya diatur oleh Bappebti. Tujuannya menciptakan Kontrak Berbasis Penuh saham Amerika Serikat di Indonesia, yang nantinya akan memberikan akses pasar ke saham AS.

Artinya, semua perdagangan di Gotrade Indonesia menghasilkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Valbury kemudian melakukan perdagangan yang sesuai kontrak tersebut dengan Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS.

Karena kedua perdagangan ini terjadi secara real time, semua perdagangan dieksekusi pada National Best Bid and Offer sesuai dengan peraturan Komisi Bursa Efek AS. Gotrade tidak menambahkan spread apa pun ke harga ini.

Saat perdagangan dieksekusi langsung di Amerika Serikat, semua kontrak di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS.

Untuk setiap saham (atau sebagian kecilnya) yang dimiliki oleh pengguna di Gotrade, ada saham terkait yang dipegang oleh Valbury dalam akun pialang terpisah di Alpaca Securities LLC. Pengaturan ini diawasi oleh Bappebti.

Gotrade tidak menawarkan leverage kepada penggunanya. Gotrade juga meneruskan dividen yang diterima Valbury dari Alpaca Securities LLC kepada pengguna secara langsung, dengan dikurangi pajak dividen 15 persen yang dipotong oleh Inland Revenue Service.

Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar untuk saham AS.

Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau memperdagangkan CFD secara lokal. CFD tersebut biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1 persen per perdagangan yang dibangun ke dalam bid-ask spread.

Tim di Gotrade dan Valbury bekerja sama dengan tim di Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dolar dan investasi saham pecahan sembilan desimal-- ini juga merupakan salah satu inovasi yang baru di industri ini.

Contohnya, jika Tesla diperdagangkan pada U$1.000/saham, Anda dapat membeli 1/1.000 saham Tesla dengan US$1.

Sesuai peraturan Bappebti, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...