Laba Bersih Astra Melejit 84% Jadi Rp 6,8 T Ditopang Bisnis Alat Berat
PT Astra Internasional Tbk membukukan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini melesat 84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,9 triliun. Kinerja emiten berkode ASII ini terutama ditopang kinclongnya bisnis perusahaan di bidang alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pendapatan bersih konsolidasian grup pada kuartal pertama tahun 2022 mencapai Rp 71,9 triliun, meningkat 39% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021. "Laba bersih grup meningkat 84%, mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis grup, khususnya divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis," ujar Djoni dalam siaran pers, Jumat (29/4).
Djoko mencatatkan kinerja laba bersih bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi naik paling tinggi secara nominal dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 2,58 triliun atau 139%. Sementara secara presentase, pertumbuhan laba tertinggi dicetak sektor properi mencapai 1.100% dari Rp 1 miliar menjadi Rp 12 miliar.
Bisnis lain yang juga konclong adalah sektor agribisnis yang tumbuh 198% dari Rp 129 miliar menjadi Rp 385 miliar. Sektor teknologi informasi naik 181% menjadi Rp 118 miliar, sektor otomotif naik 50% menjadi Rp 985 miliar, dan sekrtor jasa keuangan naik 56% menjadi Rp 2,23 triliun.
Kenikan laba bersi dibidang otomotif, menurut catatan Astra, terutama seiring kenaikan penjualan mobil nasional mencapai 41% menjadi 264.000 unit pada kuartal pertama tahun 2022 (sumber: Gaikindo). Ini, antara lain terbantu beberapa produk mendapatkan insentif sementara pajak penjualan barang mewah.
Adapun penjualan mobil Astra meningkat 44% menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar meningkat dari 53% menjadi 54%. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor secara nasional menurun 2% menjadi 1.263.000 unit pada kuartal pertama tahun 2022. Penjualan Astra atas sepeda motor Honda juga menurun 6% menjadi 952.000 unit, yang disebabkan oleh masalah pasokan semikonduktor.
Pangsa pasar juga mengalami penurunan. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 1 model baru dan 6 model revamped.
Kinerja jasa keuangan meningkat pada tiga bulan pertama juga lebih banyak ditopang oleh pembuayaan, terutama alat berat. Pembiayaan mobil dan motor juga meningkat.
Di sisi lain, bisnis alat berat, antara lain ditopang oleh kinerja PT United Tractors Tbk yang 59,5% sahamnya digenggam perusahaan. Laba bersih UNTR naik 131% menjadi Rp 4,3 triliun.
Sementara pada bidang agribisnis, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki perusahaan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 198% menjadi Rp 483 miliar. Peningkatan kinerja AALI ditopang harga minyak sawit atau CPO.
Astra secara keseluruhan mencatatkan laba bersih per saham naik dari Rp 92 menjadi Rp 169. Sementara nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2022 sebesar Rp4.427, meningkat 4% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp36,2 triliun pada 31 Maret 2022, naik hampir 20% dibandingkan Rp 30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Sementara utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp 39,3 triliun pada 31 Maret 2022.