IHSG Berbalik Menguat ke Level 7.000 Menjelang Pertemuan The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat (rebound) pada perdagangan Selasa ini dengan penguatan sebesar 0,78% ke posisi 7.049 menjelang pertemuan bank sentral AS, The Fed Rabu dan Kamis (15—16 Juni) waktu setempat.
Hingga berakhirnya perdagangan, hari ini nilai transaksi harian di bursa saham domestik mencapai Rp 15,62 triliun dengan volume sebanyak 25,14 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,37 juta kali.
Sebanyak 250 saham bergerak naik, 273 saham bergerak melemah dan 157 saham lainnya bergerak stagnan. Adapun, nilai kapitalisasi pasar IHSG berada di level Rp 9.212,17 triliun.
Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 748,75 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang banyak dijual investor asing hari ini antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 594,6 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 656,8 miliar.
Selanjutnya, investor juga melepas saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 479,3 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 264,1 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 370,3 miliar.
Laju bursa saham di kawasan Asia bergerak variatif hari ini. Indeks Hang Seng naik tipis 0,41 poin, indeks Shanghai Composite juga naik 1,02%. Sedangkan, indeks Nikkei dan indeks Straits Times melemah masing-masing sebesar 1,32% dan 1,01%.
Dalam risetnya, KB Valbury menilai, IHSG bergerak variatif pada perdagangan hari ini hingga ditutup menguat di akhir sesi kedua. Gerak IHSG dipengaruhi sentimen data inflasi di Amerika Serikat pada Mei yang melebihi ekspektasi investor yakni di level 8,6%, tertinggi dalam 41 tahun.
Kenaikan ini tidak lepas dari harga energi yang melonjak 34,6% dibandingkan dengan tahun lalu dan merupakan kenaikan terbesar sejak 2005. "Ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan mengambil kebijakan suku bunga yang lebih agresif," tulis KB Valbury, Senin (14/6).
Sedangkan, dari dalam negeri, katalis dari dalam negeri bersumber dari realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp 95,13 triliun sampai pertengahan Juni 2022. Porsinya sebesar 20,9% dari pagu anggaran Rp 455,62 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tidak ada anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun depan kaena Indonesia sudah dalam tahap pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Berikut ini lima saham dalam deretan top gainers hari ini:
1.PT Sigma Energ Compressindo Tbk (SICO) 20,30%
2.PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) 19,60%
3.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 11,11%
4.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 10,09%
5.PT Bank Jago Tbk (ARTO) 7,69%
Sedangkan, lima saham ini berada di jajaran top losers:
1.PT Surya Eka Perkasa Tbk (ESSA) -6,99%
2.PT Primarindo Asa Infrastr Tbk (BIMA) 6,98%
3.PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) -6,96%
4.PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) -6,92%
5.PT Gozco Planations Tbk (GZCO) -6,83%