Pekan Ini Kapitalisasi Pasar BEI Turun Rp181,95 Triliun
Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 13–17 Juni 2022 ditutup bervariasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode 13-17 Juni 2022 turun 2,11% ke level 6.936,967 dari 7.086,648 pada pekan sebelumnya.
Diikuti penurunan kapitalisasi pasar bursa sebesar 1,96% menjadi Rp9.087,685 triliun dari Rp9.269,642 triliun pada penutupan pekan lalu.
Menurut catatan BEI, rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan ini naik 1,37% menjadi 28,103 miliar saham dari 27,722 miliar saham pada pekan lalu.
Kemudian rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 0,30% menjadi Rp17,237 triliun dari Rp17,186 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata transaksi harian bursa turun 10,78% menjadi 1.381.605 transaksi dari 1.548.503 transaksi pada pekan sebelumnya.
Adapun investor asing pada Jumat (17/6/2022) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp782,42 miliar. Sedangkan sejak awal tahun investor asing sudah mencatatkan beli bersih sebesar Rp69,211 triliun.
BEI juga mencatat pada Senin (13/6/2022) Obligasi Berkelanjutan IV SANF dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp750 miliar.
"Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah masing-masing AA(idn) (Double A) dan idAA (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk," tulis BEI dalam siaran persnya, Jumat (17/6/2022).
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 52 emisi dari 40 emiten senilai Rp64,20 triliun.
Sedangkan secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 501 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp455,24 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp4.811,09 triliun dan USD205,99 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,34 triliun.