Perdagangan Perdana, Harga Saham MORA Melonjak 24,75%
Perusahaan yang bergerak di bisnis penyedia jaringan internet milik Grup Sinar Mas, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) menggelar initial public offering (IPO) pada Senin (7/8). Pada perdagangan pukul 09.10 WIB, harga saham ini melonjak 24,75% ke level Rp 494 dari level harga penawaran umum, Rp 396.
Berdasarkan data RTI, volume saham yang diperdagangkan tercatat 12,16 juta dengan nilai transaksinya Rp 6,02 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 1.934 kali.
Berdasarkan prospektus, perusahaan ini melaksanakan program alokasi saham kepada karyawan sebanyak 6,52 juta saham. Adapun total nilai penawaran umum perdana saham mencapai Rp 1 triliun.
Mayoritas atau sekitar 85% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan investasi tidak terbatas pada ekspansi jaringan, termasuk backbone, lastmile, capacity upgrades, dan infrastruktur pasif. Sementara itu, sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan atau general corporate purposes.
PT Mora Telematika Indonesia Tbk didirikan pada 2000 dan memulai bisnisnya sebagai penyedia layanan internet dan kartu panggil. Perusahaan saat ini telah tumbuh dan menjadi salah satu operator independen terbesar dari jaringan telekomunikasi grosir di Indonesia.
Perseroan melakukan pengembangan usaha pada tahun 2007 sebagai penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi dengan membangun jaringan kabel serat optik di Pulau Jawa sepanjang 7,5 km.
Pemerintah pada 2016 menunjuk perseroan sebagai pemenang tender Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur. Palapa Ring Barat telah beroperasi pada Maret 2018, sedangkan Palapa Ring Timur mulai beroperasi pada bulan Agustus tahun 2019.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sampai dengan 31 Maret 2022, emiten yang akan dicatatkan dengan kode MORA ini membukukan pendapatan Rp 1,02 triliun dengan perolehan laba tahun berjalan Rp 183,61 miliar.
Perusahaan memiliki total aset senilai Rp 14,41 triliun pada Maret. Aset ini terdiri dari liabilitas Rp 9,67 triliun dengan ekuitas senilai Rp 4,74 triliun.