Indo Tambangraya Megah Jadi Mitra Kelola Persemaian Hutan Kota di IKN
PT Indo Tambangraya Megah Tbk atau ITMG ditunjuk pemerintah sebagai mitra resmi dalam mengembangkan Persemaian Mentawir di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan konsep hutan kota di Desa Mentawir, Kalimantan Timur.
“Keterlibatan perseroan membangun ibukota negara merupakan kehormatan sekaligus tantangan dan bagian dari tanggung jawab melestarikan lingkungan,” kata Direktur Utama Indo Tambangraya Megah, Mulianto, dalam keterangan resmi pada Kamis (18/8).
Mulianto mengatakan ITMG dalam jangka panjang bakal dikembangkan menjadi perusahaan yang fokus di bidang energi di Indonesia dengan konsep greener dan smarter.
Pada bisnis pertambangan, ITMG akan terus melakukan eksplorasi tambang untuk menggenjot pertumbuhan cadangan batubara. Lalu, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan terus memperhatikan peluang yang ada pada sektor tambang mineral yang bersih.
Di bidang jasa energi, ITMG akan meningkatkan ekspansi pembelian batu bara yang bersumber dari pihak ketiga. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan dari perdagangan dan pencampuran batu bara. Selain itu, memanfaatkan prasarana logistik yang dipunyai perseroan agar dapat menciptakan nilai dan menjadi unit usaha strategis yang menghasilkan laba.
Perseroan juga akan berperan aktif untuk menghutankan kembali atau mencegah penggundulan hutan sejalan dengan upaya meningkatkan keanekaragaman hayati.
Lalu pada bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, perseroan tengah membangun PLTS guna memasok energi bagi kegiatan operasional dan terus mengembangkan bisnis energi atap surya.
Selain itu, perseroan bakal melanjutkan transformasi digital dalam operasi penambangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemantauan dan kendali biaya.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, pada semester I perseroan membukukan laba bersih pada semester pertama senilai US$ 460,82 juta atau setara Rp 6,76 triliun dengan rata-rata kurs Rp 14.682 per dolar AS. Laba bersih itu mengalami kenaikan sebesar 291,43% dari periode sebelumnya senilai US$117,62 juta yang setara Rp 1,78 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, keuntungan bersumber dari pendapatan sebesar US$1,42 miliar (Rp 20,89 triliun) atau tumbuh 110,19% dari periode sebelumnya, yakni sebesar US$676,30 juta (Rp 9,93 triliun)
Pendapatan terbesar emiten berkode saham ITMG ini masih kontribusi oleh batu bara sebesar US$ 1,37 miliar (Rp 20,87 triliun) atau naik 111,84% dari tahun sebelumnya US$ 643,66 juta (Rp 9,85 triliun). Selain itu, pendapatan dari jasa pihak ketiga U$ 1 juta (Rp 14,80 miliar) atau turun 12,04% dari sebelumnya US$ 1,14 juta (Rp 16,83 miliar).