GOTO Catatkan Kerugian Rp 13,65 Triliun di Semester I 2022
Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 13,65 triliun pada semester pertama tahun ini.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, kerugian tersebut mengalami kenaikan sebesar 117,28% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.
Sepanjang periode enam bulan pertama tahun ini, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,39 triliun, naik 73,32%.
Manajemen GOTO menyampaikan, pada enam bulan pertama tahun ini, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) mencatatkan pertumbuhan sebesar 42% yang mencapai Rp290,5 triliun. Sedangkan, pertumbuhan pendapatan bruto semester pertama mencapai 49% year-on-year mencapai Rp10,7 triliun.
Adapun, pada kuartal kedua, GTV Grup tumbuh 39% year-on-year mencapai Rp150,5 triliun. Melanjutkan momentum dari kuartal sebelumnya, pendapatan bruto menampilkan pertumbuhan lebih cepat dari GTV dengan kenaikan 45% year-on-year mencapai Rp5,5 triliun.
Pertumbuhan pendapatan dan GTV perseroan terutama didorong oleh perkembangan upaya monetisasi, termasuk di antaranya pembaruan skema komisi pedagang e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan, dan pemulihan pada sektor mobilitas.
Namun demikian, perseroan mencatatkan kenaikan yang signifikan, terutama di pos beban penjualan dan pemasaran dari sebelumnya Rp 1,89 triliun menjadi Rp 6,34 triliun pada semester pertama tahun ini. Sedangkan, beban umum dan adminisntrasi juga naik dari sebelumnya Rp 3,83 triliun menjadi Rp 5,76 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo, menjelaskan, pada kuartal kedua tahun ini, perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan. "Nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto perseroan terus tumbuh, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (30/8).
Di sisi lain, margin bisnis juga membaik, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tren pertumbuhan ini semakin mendorong percepatan langkah perseroan menuju proftabilitas, di tengah tantangan makroekonomi yang masih berlanjut.
"Secara keseluruhan, industri ini akan terus beradaptasi di tengah perubahan yang sangat cepat. Memahami situasi tersebut, GoTo akan terus mengimplementasikan efsiensi biaya dan mendorong sinergi optimal dalam ekosistem," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, kinerja kuat perusahaan di kuartal kedua tahun 2022 telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan dengan struktur biaya yang lebih optimal.
"Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan GTV, pendapatan bruto serta margin keuangan, di tengah kondisi geopolitik dan makroekonomi yang menantang, dampak sistemik dari pandemi COVID-19 serta dampak musiman dari periode Ramadan," kata dia.
Ke depannya, perusahaan akan terus mengoptimalkan berbagai beban usaha, dengan dukungan kinerja yang baik, sebagai hasil investasi serta melakukan integrasi lintas platform dan dalam ekosistem.
"Kami berharap tren pertumbuhan bisnis yang positif di seluruh segmen bisnis GoTo akan terus berlanjut, seiring langkah mencapai break even sebagai sebuah ekosistem terintegrasi," tandasnya.