Wall Street Menguat Empat Hari Berturut-turut Jelang Rilis Inflasi AS
Bursa saham AS atau wall street menguat pada penutupan perdagangan Senin (12/9), memperpanjang kenaikan untuk hari keempat berturut-turut. Kenaikan yang didorong oleh sektor energi dan teknologi tersebut terjadi jelang rilis inflasi AS hari ini, Selasa (13/9).
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 229,63 poin atau 0,71 %, menjadi 32.381,34 poin. Indeks S&P 500 naik 43,05 poin atau 1,06 %, menjadi 4.110,41 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 154,10 poin atau 1,27 persen, menjadi 12.266,41 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing naik 1,81 persen dan 1,63 persen. Dua sektor tersebut memimpin kenaikan perdagangan hari itu.
Wall Street terus mengevaluasi keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang. Ekspektasi pasar meningkat bahwa bank sentral AS kemungkinan akan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut pada pertemuannya akhir bulan ini.
Pekan lalu, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali komitmen Fed untuk memerangi inflasi dan tidak akan berhenti sampai pekerjaan selesai.
Investor juga menunggu serangkaian sorotan ekonomi, termasuk indeks harga konsumen AS Agustus pada Selasa ini, indeks harga produsen pada Rabu (14/9), dan data penjualan ritel pada Kamis (15/9).
Indeks harga konsumen diharapkan dirilis sebelum pembukaan pasar hari Selasa ini. Data tersebut sangat dinantikan investor untuk memerkirakan kenaikan suku bunga The Fed.
"IHK diperkirakan akan melihat sedikit penurunan. Pasar berharap bahwa berita itu diterjemahkan ke dalam kenaikan suku bunga yang lebih kecil setelah pertemuan FOMC September," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut seperti dikutip Reuters.
Bureau of Labor Statistics (BLS) atau Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) semua item konsumsi perkotaan berada di level 296,311 pada Juni 2022, meningkat 1,3% dibanding Mei 2022 (month to month/m-to-m).
Artinya, pada Juni 2022 AS mengalami inflasi bulanan sebesar 1,3% (m-to-m), tertinggi selama semester pertama tahun ini. Sedangkan jika dibanding posisi Juni 2021, AS mengalami inflasi tahunan 9,1% (year on year/yoy) pada Juni 2022, tertinggi sejak November 1981.