Sempat Tertunda, OJK Pastikan Rencana IPO Blibli Berlanjut
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan rencana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga atau Blibli.com masih berjalan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, Blibli sudah memasukkan pernyataan pendaftaran untuk IPO sebelumnya. Namun, melihat situasi dan kondisi, pelaksanaan untuk melantai tersebut sempat tertunda.
“Blibli sudah masuk ke dalam pernyataan pendaftaran sudah cukup lama. Tetapi, karena situasi dan kondisi yang ada jadi sempat ditunda untuk IPO-nya. Beberapa waktu yang lalu sepertinya mereka masukkan lagi,” kata Inarno dalam konferensi pers, Senin (3/10).
Inarno juga menjelaskan, untuk penentuan saham yang akan dihimpun dan harga penawaran IPO Blibli masih harus menunggu proses pembentukan harga saham perdana atau biasa dikenal dengan istilah bookbuilding.
“Untuk besarannya, itu menunggu bookbuilding,, kami tidak bisa menentukan harga dan besarannya,” lanjut Inarno.
Sebelumnya, Blibli dikabarkan akan IPO setelah melakukan penggabungan usaha atau merger dengan Tiket.com. Perusahaan yang didukung oleh Grup Djarum ini dikabarkan mengincar dana US$ 500 juta atau setara Rp 7,2 triliun dari IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut data Dailysocial, Tiket.com dan Blibli disebut-sebut sudah berstatus unicorn atau startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar.
Sumber Bloomberg menyebutkan, Tiket.com mengkaji merger dengan Blibli setelah pembicaraan dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC untuk IPO gagal.
Sejak tahun lalu, Tiket.com dikabarkan mempertimbangkan untuk go public melalui merger dengan SPAC COVA Acquisition Corp.
Langkah Blibli untuk melantai ini mengikuti perusahaan-perusahaan teknologi lainnya seperti PT Bukalapak.com (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang sahamnya sudah tercatat terlebih dahulu di bursa efek.