Saham Twitter Melesat Usai Elon Musk Lanjutkan Akuisisi Rp 660 T
Orang terkaya di dunia sekaligus CEO Tesla Inc, Elon Musk, kembali melanjutkan rencananya mengakuisisi perusahaan media sosial Twitter.
Rencana ini kembali mengemuka setelah sebelumnya Elon gagal mencapai kesepakatan membeli saham Twitter senilai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 660 triliun dengan rerata kurs Rp 15.000 per dolar AS.
Miliarder itu mengajukan penawaran $54,20 per saham dalam sebuah surat ke Twitter yang diajukan ke Securities and Exchange Commission pada hari Senin.
Twitter mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima tawaran baru dari Musk.
"Kami menerima surat dari pihak Musk yang telah mereka ajukan ke SEC," kata juru bicara Twitter, seperti dikutip dari The Independent. "Tujuan perusahaan adalah untuk menutup transaksi pada US$ 54,20 per saham."
Bursa Wall Street merespons positif perkembangan tersebut. Kabar ini yang memicu kenaikan harga saham Twitter yang begitu cepat sehingga New York Stock Exchange harus menghentikan perdagangan dua kali.
Kemarin, harga saham Twitter bergerak naik 7,49% ke level US$ 52,09 per saham. Tawaran pembelian kembali ini disebut dapat mengakhiri berbagai kontroversi antara Twitter dan Elon Musk.
Tercatat pada Juli lalu, perusahaan media sosial yang didirikan oleh Jack Dorsey tersebut menggugat Elon Musk untuk memaksakan kesepakatan, dengan alasan miliarder itu telah melanggar ketentuan kontrak mereka ketika dia mengumumkan bahwa dia tidak akan membeli perusahaan.
Pembatalan rencana akuisisi lantaran Elon menilai Twitter telah melanggar beberapa ketentuan perusahaan. Selain itu, menurut keterangan pengacara Elon Musk, Twitter juga menolak merespons informasi mengenai keberadaan akun palsu atau spam di media sosial berlogo burung biru tersebut.
Twitter adalah perusahaan media sosial yang berdiri pada 21 Maret 2006 silam di San Fransisco, California. Di kuartal pertama, perusahan yang dinakhodai oleh Parag Awal ini, tercatat membukukan pendapatan senilai US$ 1,2 miliar, naik 15,92% secara tahunan.
Adapun, perolehan laba bersih TWTR meroket 654,78% secara tahunan sampai Maret 2022 menjadi US$ 513,29 juta dengan perolehan marjin laba bersih sebesar 42,74%, naik hampir enam kali lipat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.