Pertamina Geothermal Energy Finalisasi IPO, Gandeng Anchor Investor
Penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy atau PGE saat ini berada dalam fase finalisasi. Perusahaan juga menyebut menggandeng investor jangkar (anchor investor) dalam aksi korporasi ini.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Power Indonesia, Fadli Rahman, mengatakan persiapan IPO PGE telah sudah dilakukan tahun lalu. Namun, perusahaan masih melakukan proses finalisasi sebelum resmi melantai di bursa saham.
"Kami sudah siapakan tahun lalu ya jadi lagi ditunggu, sudah dalam tahap finalisasi, ada detail-detail yang perlu disesuaikan. Jadi ini lagi berproses," kata Fadli, saat ditemui di Kementerian BUMN, dikutip Rabu (8/11).
Namun dirinya akui tidak dapat menyampaikan lebih jauh detail proses IPO Pertamina Geothermal Energy. Kendati demikian, Fadli menyampaikan ada investor yang berminat dalam IPO PGE.
"PGE ada siap-siap unlock value, saya berdoa bisa closing dalam waktu dekat. Beberapa anchor investor yang terlibat sudah finalisasi diskusi," katanya.
Dirinya juga berharap dapat bertemu dengan investor tersebut, agar turut dapat menyampaikan ke publik dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan bisa ketemu dan diumumkan dalam waktu dekat," imbuh dia.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Pertamina Geothermal Energy sedang dalam proses. Regulator menyampaikan, aksi korporasi itu kemungkinan dilaksanakan di penghujung tahun ini atau selambatnya di 2023.
“Untuk IPO PGE masih dalam proses, mudah-mudahan bisa tahun ini atau paling lambat tahun depan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/10).
Bursa Efek Indonesia juga memastikan entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk dalam daftar pipeline calon perusahaan yang akan melantai di pasar modal tahun ini.
Otoritas bursa mencatat, sampai dengan 27 September 2022 terdapat sebanyak 35 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham. "Dari 35 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat perusahaan afiliasi BUMN," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada media.