Saham GOTO Mulai Rebound Setelah Anjlok Berhari-hari
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berbalik menguat (rebound) pada perdagangan Selasa (13/12). Saham decacorn teknologi ini berhasil bangkit setelah mengalami auto reject bawah (ARB) sebelas hari berturut-turut.
Mengacu data perdagangan BEI, hingga berakhirnya sesi pertama, saham GOTO berada pada level Rp 99 per saham atau naik 13,79% setelah ditransaksikan sebanyak 168.564 kali dengan volume sebanyak 22,41 miliar saham senilai Rp 2,12 triliun.
Kenaikan ini turut mengerek nilai kapitalisasi pasar saham GOTO yang saat ini tercatat sebesar Rp 117,25 triliun. Padahal, sebelum perdagangan dibuka, para pelaku pasar cukup ramai mengantre untuk melakukan penjualan saham emiten hasil penggabungan Gojek dengan Tokopedia ini senilai Rp 700 miliar.
Perusahaan bank investasi asal Swiss, UBS, dalam riset teranyarnya memproyeksikan, Gross Merchandise Value (GMV) GOTO Grup akan tumbuh sebesar 16% dengan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada paruh pertama 2025 dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kuartal IV 2025.
UBS menuliskan rekomendasi saham GOTO menjadi beli (buy), padahal rekomendasi sebelumnya yaitu sell. Naiknya rekomendasi ini tentunya seiring dengan marjin kontribusi perseroan yang diproyeksikan akan positif.
"Kami menggandakan peringkat kami di GoTo dari jual menjadi beli tetapi menurunkan target harga kami dari Rp 240 menjadi Rp 160 atau turun 33%," tulis UBS, dikutip Selasa (13/12).
Lebih lanjut, UBS juga memangkas GTV 2023 secara keseluruhan dan perkiraan pendapatan kotor sebesar 8 hingga 14%. Hal ini didorong oleh hambatan terutama dalam pengiriman makanan dan e-commerce, pengurangan insentif, dan kondisi makro ekonomi yang sulit karena inflasi yang tinggi.
"Kami juga menurunkan kelipatan GoTo di setiap segmen agar sejalan dengan apa yang kami gunakan untuk penilaian SOTP kami untuk Sea dan Grab," tulisnya. SOTP atau Sum of The Parts merupakan proses menilai perusahaan dengan menentukan berapa nilai divisi agregatnya jika dipisahkan atau diakuisisi oleh perusahaan lain.
Sebagai informasi, penyusutan harga saham GOTO secara signifikan terjadi setelah perusahaan mengakhiri periode penguncian atau lock up saham perusahaan pada 30 November 2022.
Sebelumnya, GOTO menerapkan mekanisme lock up bagi para pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan untuk menjaga harga saham. Sehingga, terhitung mulai 1 Desember 2022, seluruh saham yang dibatasi tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di bursa.