IHSG Merosot ke Zona Merah, Semua Sektor Melemah Kecuali Properti
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dalam zona merah dengan penurunan 0,87% atau ke level 6.862 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (28/12).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan hasil transaksi saham hari ini mencapai Rp 4,82 triliun. Volume perdagangan saham mencapai 10,9 miliar dengan frekuensi sebanyak 483.6 juta kali.
Sebanyak 333 saham terkoreksi, 177 saham berada dalam zona hijau dan 176 saham tak bergerak.
Mayoritas bursa Asia pun berada dalam zona merah. Nikkei 225 turun 0,57%, Shanghai Composite turun 0,26% dan Strait Times turun 0,05%. Sedangkan Hang Seng berada dalam zona hijau dengan kenaikan 1,43%.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar dalam risetnya mengatakan kemarin (27/12), sebagian bursa regional Asia Pasifik mengalami kenaikan.
Tiongkok secara resmi mengumumkan akan mengakhiri karantina bagi pengunjung dari luar negeri pada 8 Januari, yang menunjukkan berakhirnya kebijakan zero-Covid yang diimplementasikan selama hampir tiga tahun.
Dari Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,11%, sementara di sisi lain S&P 500 melemah 0,40%. Begitu juga dengan indeks Nasdaq yang turun lebih dalam sebesar 1,38%.
Saham Tesla turun lebih dari 11% setelah adanya berita perpanjangan penghentian produksi. Yield treasury 10 tahun naik hampir 11 basis points (bps) mencapai 3,85%. Saham Apple turun 1,4%, terendah sejak Juni 2021. Koreksi juga terjadi pada Southwest karena membatalkan ribuan penerbangan.
Menilik sekor saham bursa Tanah Air, hampir seluruh sektor terkoreksi. Dipimpin oleh sektor non primer yang turun hingga 1,14%. Adapun saham dari sektor tersebut seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 1,04% atau 50 poin menjadi Rp 4,760 per saham.
Selanjutnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 0,25% atau 25 poin menjadi Rp 10.050 per saham. Terakhir, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 0,94% atau 175 poin menjadi Rp 18,375 per saham.
Sektor saham lainnya yang menunjukkan tren penurunan adalah sektor teknologi yang turun 0,78%, sektor energi turun 0,97%, sektor kesehatan turun 0,97%, sektor keungan turun 0,91%, sektor energi dasar turun 0,93%, sektor industri turun 0,76%, sektor primer turun 0,41%, sektor infrastruktur turun 0,29% dan sektor transportasi turun 0,10%.
Sedangkan satu-satunya sektor saham yang mengalami kenaikan dalam sesi pertama perdagangan adalah sektor properti dengan kenaikan 0,44%.