Jelang Sehari Penutupan 2022, IHSG Berbalik Rebound
Indeks harga saham gabungan (IHSG) sehari menjelang penutupan tahun 2022, Kamis (29/12), berhasil berbalik menguat (rebound) 9,56 poin atau 0,14% menjadi 6.860,07. Indeks bergerak dalam rentang 6.786,98-6.879,58 dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,37 triliun.
Penguatan indeks didukung kenaikan sejumlah sektor saham, seperti sektor teknologi 1,78%, sektor kesehatan 1,25%, sektor industri naik 0,54%, dan sektor konsumer non primer 0,35%. Sebaliknya saham energi turun 1,32%, sektor tranportasi 0,42%, dan sektor konsumer primer 0,29%.
Di tengah penguatan IHSG, saham PT Asiaplast Indusriest Tbk (APLI) ditutup auto reject atas (ARA) dengan kenaikan Rp 65 atau 34,03% menjadi Rp 256 dan PT Indo Straits Tbk (PTIS) naik Rp 80 atau 25% menjadi Rp 400.
Sebaliknya saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) turun 2.750 atau 6,96% menjadi 36.750 dan PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) ambles 65 atau 6,95% ke 870.
Berlawanan dengan IHSG, mayoritas indeks regional yang mencatatkan pelemahan seperti KOSPI merosot 1,93%, Nikkei turun 0,94%, ASX 200 turun 0,94%, HSI ambles 0,92% dan SSEC jatuh 0,44% pada perdagangan sore ini.
Dalam riset Phintraco Sekuritas, IHSG berpotensi kembali uji 6.900-6.950 pada perdagangan Jumat (30/12). Secara sentimen, kekhawatiran penurunan permintaan dari Tiongkok dan eskalasi konflik geopolitik antara Rusia dengan G7, termasuk Uni Eropa menekan harga komoditas, terutama minyak dan gas di Kamis sore ini.
Dari dalam negeri, tren moderasi inflasi diperkirakan melandai di awal 2023. Salah satu indikasinya adalah ekspektasi penurunan harga rata-rata CPO di tahun 2023 menjadi US$ 850 per ton dari rata-rata tahun 2022 di US$ 1,175 per ton. CPO merupakan bahan baku minyak goreng dan biodiesel yang keduanya berkontribusi pada angka inflasi di Indonesia.