IHSG Turun 0,61% di Sesi Pertama, Saham Bank Himbara Tertekan
Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,61% ke level 6.856 pada perdagangan sesi pertama, Senin (30/1). Secara sektoral, saham perbankan mengalami koreksi terdalam sebesar 0,81%.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,08 triliun dengan volume 10,67 miliar saham dan frekuensi sebanyak 740.375 kali.
Tercatat 284 saham terkoreksi, 229 saham menguat, dan 193 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.481,64 triliun.
Pelaku pasar aktif melakukan pembelian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 542 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 375,1 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 263 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 137,1 miliar
Financial Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan inflasi pada Januari 2023 diprediksi di level 0,5% secara bulanan atau month on month (MoM), sedangkan dalam periode tahunan diproyeksikan tumbuh 5,4% pada Januari 2023.
Hal tersebut lantaran adanya efek liburan Natal dan tahun baru pada akhir tahun 2022 dan dilanjutkan momentum imlek pada awal tahun sehingga terjadi peningkatan permintaan ditengah masalah stok supply yang terbatas.
Adapun, saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas hari ini yaitu PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Hingga separuh berjalan perdagangan, laju bursa di Asia yang mayoritas hari ini berada di zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,01, Hang Seng anjlok 1,77%, dan Strait Times terkoreksi 0,31%. Hanya indeks Shanghai Composite yang naik 0,59%.
Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor keuangan yang turun hingga 0,81%. Adapun saham di sektor keuangan yang turun misalnya, Bank Negara Indonesia (BNI) turun 2,88% atau 275 poin menjadi Rp 9.025 per saham.
Selanjutnya saham BRI turun 1,08% atau 50 poin menjadi Rp 4.590 per saham. Terakhir, saham bank Mandiri turun 1% atau 100 poin menjadi Rp 9.925 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor teknologi turun 0,03%, sektor non primer turun 0,37%, dan sektor properti turun 0,50%. Sementara sektor industri dasar turun 0,41%, sektor industri turun 0,44%, dan sektor infrastruktur turun 0,74%. Lalu, saham di sektor transportasi turun 0,60% dan sektor energi turun 0,58%. Di sisi lain, sektor kesehatan naik 0,89% dan sektor primer naik 0,12%.