AirAsia Targetkan Jumlah Pesawat Naik Dua Kali Lipat di 2023

Sorta Tobing
8 Februari 2023, 15:59
AiAsia, pesawat, maskapai penerbangan
ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Sejumlah armada pesawat AirAsia terparkir di Apron Terminal 1D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (5/5/2020).

PT Indonesia AirAsia Tbk menargetkan 32 pesawat akan beroperasi pada 2023. Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine menyebut jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan pada akhir tahun lalu.

Saat ini perusahaan mengoperasikan 17 pesawat. Akhir Februari rencananya akan bertambah menjadi 19 pesawat. “Pada Juni, akan terbang 26 pesawat,” ujar Vera kepada awak media di AirAsia RedQ, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/2). 

Angka 32 pesawat lebih tinggi daripada 2019 alias sebelum pandemi Covid-19. Ketika itu jumlahnya hanya 28 unit. Vera optimistis tahun ini keterisian pesawat akan bertambah seiring dengan konsumsi domestik yang meningkat.

Tren kenaikan jumlah penumpang mulai terjadi sejak awal tahun ini. Vera menyebut, setiap hari jumlah penjualannya terus mencetak rekor dibandingkan 2022. “Setiap pesawat bertambah, kapasitas naik, revenue kami juga naik. Itu sejalan,” ucapnya. 

AirAsia Indonesia tidak hanya akan pulih dari pandemi. Vera berharap perusahaan juga berkembang. Beberapa destinasi baru, baik domestik dan internasional, akan dibuka. Labuan Bajo dan Yogyakarta sedang perusahaan jajaki

AirAsia Luncurkan Chatbot Ask Bo

Upaya pengembangan perusahaan  juga sejalan dengan peluncuran layanan percakapan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bernama Ask Bo. Kehadiran chatbot ini menggantikan versi lamanya, yaitu AVA. 

CEO Capital A Tony Fernandes menyebut AVA telah banyak membantu perusahaan terutama selama tiga tahun terakhir. Chatbot yang meluncur pada 2019 tersebut telah menangani 113 juta pengguna hingga 2022. Sebanyak 80% permintaan dan pertanyaan (queries) berhasil AVA selesaikan. 

Pengguna chatbot tersebut meningkat terutama ketika pandemi Covid-19 terjadi. Banyak keluhan, pembatalan tiket, hingga urusan pengembalian uang (refund) muncul dari pengguna AirAsia. Pasalnya, maskapai penerbangan tersebut terpaksa menghentikan penerbangan karena banyak negara melakukan pengetatan orang keluar-masuk.

Tony menyebut masa-masa tersebut sebagai mimpi buruk. Kritik dan protes para pengguna pun terus berdatangan. Sebanyak 19 juta pelanggan tidak dapat terbang. 

Ketika itu, AVA bekerja semaksimal mungkin. Perusahaan pun menganggap chatbot yang memakai wujud avatar perempuan berseragam kru kabin AirAsia tersebut berhasil. “Dia menghadapi banyak masalah, dalam banyak bahasa, dari berbagai konsumen,” kata Tony saat peluncuran chatbot Ask Bo pagi tadi.

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan ingin membuat pembaruan sistem yang lebih responsif dan proaktif. Maka muncullah chatbot baru bernama Ask Bo. “AVA, terima kasih. Wish you best of luck but you’re fired,” ucap Tony.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...