Neraca Dagang Surplus, IHSG Ditutup Melemah 0,39%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (15/2) dengan penurunan 0,39% ke level 6.914. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi hari ini mencapai Rp 9,07 triliun dengan volume 18,07 miliar dan frekuensi 1,06 juta kali.
Terdapat 311 saham berada di teritori negatif, 189 saham zona hijau, 206 saham tak bergerak. Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.559 triliun.
Beberapa saham yang paling aktif ditransaksikan investor hari ini antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 519.6 miliar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan nilai transaksi Rp 465,8 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 459,7 miliar.
Tak hanya IHSG, seluruh bursa Asia juga kompak melemah. PT Nikkei 225 turun 0,37%, PT Hang Seng turun 1,43%. PT Shanghai Composite turun 0,39%, dan Strait Times turun 1,12%.
Melansir riset Phintraco Sekuritas, para pelaku pasar modal tampaknya mengalami dilema seiring rilis data inflasi Amerika Serikat bulan Januari 2023, di mana mengalami penurunan dari sebelumnya 6,5% menjadi 6,4%, dan inflasi inti Amerika juga turun dari sebelumnya 5.7% menjadi 5.6%.
Meskipun inflasi bulan Januari mengalami perlambatan di dari bulan sebelumnya namun masih di atas ekspektasi pasar.
"Alhasil memberikan indikasi bahwa ke depannya The Fed masih memiliki ruang menaikan suku bunga acuannya meskipun tampaknya kebijakan moneter tidak seagresif sebelumnya," tulis Phintraco, dalam risetnya.
Indikasi tersebut seiring dengan pernyataan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin dan Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan yang mengatakan bank sentral perlu fokus untuk menurunkan inflasi ke target 2% dan mengatakan The Fed perlu memprioritaskan meredam inflasi daripada risiko terhadap pertumbuhan ekonomi AS.
Adapun sentimen dari dalam negeri, indeks tertekan lesunya aktivitas ekspor-impor meskipun neraca perdagangan masih mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 surplus US$3,9 miliar.
Menilik pergerakan bursa Tanah Air, hampir seluruh sektor saham berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor teknologi yang turun hingga 1,29%. Saham seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 4,20% atau 12 poin menjadi Rp 274 per saham.
Selanjutnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk turun 0,84% atau 1 poin menjadi Rp 118 per saham. Selain itu, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 0,47% atau 5 poin menjadi Rp 1,070 per saham.
Sektor lainnya yang berada dalam zona merah adalah sektor teknologi turun 1,25%, sektor keuangan turun 0,68%, sektor energi dasar turun 0,47%, sektor properti turun 0,91%, sektor industri turun 0,37%, sektor energi turun 0,10%, sektor primer turun 0,19%, dan sektor infrastruktur turun 0,15%.
Sedangkan saham yang berada dalam zona hijau hanya sektor non primer dengan kenaikan 0,09% dan sektor kesehatan turun 0,30%.