Saham Era Digital Tembus Batas Atas di Hari Perdana Pencatatan Saham
PT Era Digital Media Tbk (AWAN) melakukan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/4).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.40 WIB, harga saham AWAN melejit 35% ke level Rp 135 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 100. Sahamnya menyentuh batas auto reject atas atau ARA.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 3,99 juta dengan nilai transaksi Rp 538,93 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.431 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 135 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 463,73 miliar.
AWAN melepas 75 juta saham dengan harga yang dipatok sebesar Rp 100 hingga Rp 110 lembar saham. Dari hasil bookbuilding, terbentuk harga penawaran umum final sebesar Rp 100 per saham sehingga dana IPO yang akan diperoleh perseroan adalah sebesar Rp 75 miliar.
Adapun penggalangan dana IPO tersebut akan digunakan untuk investasi pada entitas anak PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80% dan sisanya untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20% dari total dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.
“Hari ini merupakan babak baru dalam sejarah perjalanan EDM dan Eranyacloud. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi kami yaitu Menjadi perusahaan teknologi yang terus berinovasi dalam mengembangkan produk maupun jasa dengan pelayanan terbaik di
Indonesia.," kata Direktur Era Digital Media Shaane Harjani usai listing di BEI, Selasa (18/4).
Shaane mengatakan, 80% dana IPO yang akan disalurkan kepada entitas anak Eranyacloud, 70% dana akan digunakan untuk pembelian 189 server yang akan dipergunakan untuk penambahan kapasitas server dan juga akan digunakan sebagai pengembangan beberapa produk baru yang rencananya akan diluncurkan di tahun 2023. Produk tersebut diantaranya adalah Eranyacloud Dashboard, Simple Storage Service (S3 Storage), Content Delivery Network (CDN) dan GPU Server (Graphics Processing Unit).
Sedangkan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja Eranyacloud meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan dan pengembangan karyawan untuk mendukung pemasaran, pengembangan produk dan operasional Eranyacloud.
Hingga akhir periode penawaran umum, AWAN mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 114,8 kali pada pemesanan penjatahan terpusat atau pooling allotment.
Menanggapi hal ini Joseph Soegandhi, Head of Equity dari Samuel Sekuritas Indonesia selaku salah satu Penjamin Pelaksana Emisi Efek berpendapat bahwa fenomena ini mencerminkan kepercayaan yang luar biasa oleh masyarakat Indonesia atas prospek kinerja fundamental AWAN di masa yang akan datang.