Saham GOTO Naik 8%, Sektor Teknologi Ikut Terkerek
Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup naik 8,26% atau setara 9 poin ke level Rp 118 per saham pada sesi kedua perdagangan Rabu ini (10/5).
Hingga perdagangan berakhir, saham GOTO terpantau ditransaksikan sebanyak 45.762 kali senilai Rp 686,62 miliar dengan volume 5,97 miliar saham. Adapun, nilai kapitalisasi pasarnya bertengger di level Rp 139,75 triliun.
Saham GOTO ditransaksikan paling banyak oleh pelaku pasar hari ini. Setelahnya, ada saham berkapitalisasi pasar jumbo lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 554,1 miliar, PT Bank Central Asia Tk (BBCA) Rp 406 miliar dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 345,8 miliar.
Kenaikan tersebut turut mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju di teritori positif 0,41% ke level 6.807,52 poin hari ini.
Kenaikan saham GOTO juga mengerek laju indeks yang menaungi saham-saham teknologi atau IDXTECHNO sebesar 1,57% ke posisi 5.038,93. Adapun, saham emiten teknologi lainnya juga terpantau naik seperti PT WIR Asia Tbk (WIRG) sebesar 4,44% ke level Rp 141 per saham.
CLSA Sekuritas dalam risetnya menyebut ada sejumlah katalis yang mendorong kenaikan harga saham GOTO. Pertama, perusahaan menargetkan EBITDA yang disesuaikan positif lebih cepat dari pedoman terbuka. Hal tersebut karena adanya peningkatan biaya platform Tokopedia.
Untuk diketahui, Tokopedia menaikkan biaya platform dari Rp 1.000 per transaksi menjadi Rp 2.000 untuk transaksi mencapai Rp 1 juta dan platform fee untuk transaksi di atas Rp 1 juta sebesar Rp 3.000. Lewat jalan ini, CLSA menilai GOTO akan memperoleh pendapatan bersih Rp 300-400 miliar per kuartal.
Di sisi lain, segmen bisnis lending GOTO ke depan akan mendorong pertumbuhan pendapatan. “Kami percaya visibilitas pertumbuhan pinjaman untuk GoTo Financials meningkat, karena buku pinjamannya di bawah Rp800 miliar atau kurang dari 1% dari GTV tahunannya,“ tulis CLSA.
Selanjutnya, berdirinya GoTo Logistics diperkirakan akan menyumbang sekitar 16% dari pendapatan segmental Gojek sebelum spin-off. CLSA menilai dengan adanya GoTo Logistic yang bertujuan untuk mengurangi biaya logistik, pada akhirnya menempatkan Tokopedia dan Gojek pada posisi yang menguntungkan setelah biaya industri dioptimalkan.
Dengan berbagai capaian dan kinerja positif tersebut CLSA menegaskan padangannya yang positif terhadap GOTO dalam mempercepat capaian titik impas.
“Kami mempertahankan rekomendasi beli dan target harga berbasis DCF di Rp 165/saham. Saat ini GOTO diperdagangkan setara dengan 8,8-7,1 kali PS (price to sales)-nya untuk tahun 2023 dan 2024 “ tulis CLSA dalam catatan penutup.