Kebuntuan Kenaikan Plafon Utang Seret Wall Street Turun, Dolar Melemah
Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup dengan koreksi pada Jumat (19/5) atau Sabtu pagi waktu Indonesia, karena negosiasi untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS menemui jalan buntu dan harus ditunda sementara.
Penundaan ini mengejutkan pasar karena semakin meningkatkan risiko gagal bayar utang pemerintah AS yang diprediksi akan terjadi pada awal Juni mendatang. Sentimen yang sama juga menekan nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang dunia lainnya.
Laporan awal bahwa negosiasi pagu utang telah menemui jalan buntu mengguncang pasar bahkan ketika investor mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam diskusi panel untuk mencari petunjuk mengenai keputusan suku bunga bulan depan.
“Semua mata tertuju pada Washington dan investor tetap fokus pada plafon utang,” kata spesialis investasi di JPMorgan Private Bank David Carter, seperti dikutip Reuters. “Ini seperti menonton kebuntuan nuklir dan berharap orang lain tidak cukup gila untuk menekan tombolnya.”
Dalam sambutannya, Powell mengatakan bahwa ketidakpastian seputar dampak lagging dari kenaikan suku bunga di masa lalu dan pengetatan kredit bank baru-baru ini membuat tidak jelas apakah diperlukan lebih banyak pengetatan moneter.
“Investor mencoba untuk lebih memahami jika pinjaman bank yang lebih ketat karena krisis bank regional akan memungkinkan Fed untuk setidaknya menghentikan kenaikan suku bunga di masa depan,” kata Carter. “Ini adalah wilayah baru dan (belum) jelas apakah Fed akan mengizinkan pinjaman bank yang lebih ketat untuk menggantikan kebijakan moneter yang lebih ketat.”
Menambah volatilitas pasar, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada CEO bank bahwa lebih banyak merger mungkin diperlukan untuk menghentikan krisis likuiditas perbankan.
Dow Jones Industrial Average turun 109,28 poin, atau 0,33%, menjadi 33.426,63, S&P 500 kehilangan 6,07 poin, atau 0,14%, menjadi 4.191,98 dan Nasdaq Composite turun 30,94 poin, atau 0,24%, menjadi 12.657,90.
Saham Eropa ditutup lebih tinggi dan DAX Jerman mencapai rekor tertinggi karena harapan kemajuan dalam pembicaraan plafon utang AS mendorong sentimen investor. Hari perdagangan Eropa berakhir sebelum laporan bahwa pembicaraan terhenti.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,66% dan ukuran saham MSCI di seluruh dunia naik 0,13%. Sementara itu bursa saham di pasar berkembang kehilangan 0,07%. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang ditutup 0,18% lebih tinggi, sedangkan Nikkei Jepang naik 0,77%.
Adapun dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang dunia setelah pernyataan Powell mengisyaratkan pergeseran yang sedikit dovish, membuka pintu kemungkinan jeda kenaikan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan bulan depan.
Indeks dolar turun 0,35%, dengan euro naik 0,32% menjadi US$ 1,0803. Yen Jepang menguat 0,57% versus greenback menjadi 137,96 per dolar, sementara sterling diperdagangkan terakhir di US$ 1,2446, naik 0,31%.