IHSG Sesi Pertama Merosot, Tiga Saham BUMN Karya Kompak Bersinar

 Zahwa Madjid
13 Juni 2023, 12:50
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (13/6). Terdapat penurunan 0,18% yang menyeret indeks ke level 6.710.

Volume perdagangan mencapai 12,2 miliar, dengan nilai transaksi Rp 5 triliun dan frekuensi sebanyak 937 juta kali.

Sebanyak 272 saham berada dalam zona merah, 256 saham zona hijau, dan 207 lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.552 triliun.

Tiga dari antara saham yang hijau dan berhasil masuk ke jajaran top gainers yakni merupakan saham BUMN Karya. Yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang berhasil naik 6,19% menjadi Rp 446, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menguat 6% ke Rp 530, dan  PT PP Tbk (PTPP) terapresiasi 4,27% ke posisi Rp 610 per saham.

Top gainer adalah saham dengan kenaikan harga paling tinggi diantara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa.

Berbalik dengan IHSG, mayoritas bursa Asia berada dalam zona hijau. Nikkei 225 naik 1,87%, Hang Seng naik 0,52%, dan Shanghai Composite naik 0,13%. Sedangkan Strait Times terkoreksi 0,49%.

Bursa regional Asia cenderung menguat di tengah penantian pasar atas laporan inflasi AS dan pertemuan dua hari Federal Reserve yang dimulai hari ini. 

Di sisi lain pasar merespon positif akan kebijakan bank sentral Cina. Di mana secara tak terduga memutuskan untuk memangkas suku bunga kebijakan jangka pendek untuk membantu pemulihan ekonomi menjadi 1,9% dari sebelumnya 2%. 

Keputusan tersebut sebagai upaya bank sentral Cina dalam pemulihan ekonominya dalam menghadapi data ekonomi yang mengecewakan.

Sementara dari dalam negeri, penjualan ritel memberikan katalis positif yang mana penjualan ritel tetap tumbuh di bulan April. Selain itu Bank Indonesia dalam rilisnya menunjukkan hasil survei Indeks Penjualan Ritel yang tercatat sebesar 242,9 atau secara tahunan tumbuh sebesar 1,5%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...