IHSG Diramal Kembali Melemah, Analis Jagokan Saham BCA Hingga Telkom
Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi mengalami koreksi lanjutan pada perdagangan hari ini, Kamis (15/5). Analis memprediksi indeks akan bergerak dalam rentang 6.600-6.630.
Pada Rabu kemarin, IHSG ditutup di level 6.699,71 atau turun 0,29% dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,44 triliun dan kapitalisasi pasar Rp 9.543 triliun.
Phintraco Sekuritas mengatakan dalam risetnya, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 5.25% pada Rabu (15/6) waktu setempat. Akan tetapi, The Fed juga mempertahankan pandangan hawkish di tahun 2023 ini.
Hal ini kemungkinan akan direspons beragam oleh pelaku pasar di Indonesia pada perdagangan hari ini.
Meski demikian, saham-saham bank, khususnya bank berkapitalisasi besar mayoritas berada dalam fase konsolidasi dengan Stochastic RSI mengindikasikan kondisi oversold atau jenuh jual.
“Hal ini menjaga peluang penguatan pada saham-saham tersebut,” tulis Phintraco.
Selain The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) juga dijadwalkan merilis kebijakan suku bunga acuan di pekan ini. Selain itu, pekan ini merupakan pekan yang cukup sibuk dengan data-data ekonomi regional, termasuk penjualan ritel di Tiongkok.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham berikut:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.600, 6.542 dan 6.509. Sementara level resistennya di 6.767, 6.815 dan 6.884.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada rentang harga 1.260-1.295 dengan target harga terdekat di 1.400 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada rentang harga 3.940-3.980 dengan target harga terdekat di 4.190.
Sedangkan untuk trading buy direkomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada rentang harga 2.200-2.250 dengan target harga terdekat di 2.300.