Distributor Coca-Cola GRPM IPO Incar Rp 40 M, Berikut Prospeknya
Distributor Coca-Cola, PT Graha Prima Mentari Tbk berencana untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
Mengutip prospektus perusahaan Jumat (16/6), calon emiten dengan kode GRPM ini akan menawarkan 309 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. Jumlah ini sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun GRPM memberikan harga penawaran Rp 120-130 per saham.
Dengan demikian dari hajatan ini, perusahaan berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 37 miliar hingga Rp 40 miliar.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan digunakan oleh GRPM sebagai modal kerja. Yakni untuk penambahan persediaan di delapan area distribusi baru yaitu di Sumatera dan Jawa. Serta penambahan persediaan di tujuh area distribusi yang sudah ada yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli.
Dalam aksi korporasi ini, GRPM juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 154,5 juta waran atau setara dengan 12,5% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Namun manajemen belum mengungkapkan harga pelaksanaannya. Rasio waran terhadap saham GRPM yaitu 2:1.
Dana yang diperoleh perusahaan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian persediaan dan biaya operasional.
Masa penawaran awal IPO GRPM akan berlangsung pada 15 Juni-20 Juni 2023, masa penawaran umum perdana saham 28 Juni-3 Juli 2023, tanggal penjatahan 3 Juli 2023, tanggal distribusi 4 Juli 2023, lalu tanggal pencatatan saham di BEI 5 Juli 2023.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek adalah NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Jadwal sementara pelaksanaan IPO PT Graha Prima Mentari Tbk:
- Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 15 Juni – 20 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 28 Juni – 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi 4 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 Juli 2023
Sementara itu tertuang dalam prospektus bahwa perseroan berencana membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 50% dari perolehan laba bersih tahun berjalan.
Terkait kinerja, penjualan GRPM pada 2022 sebesar Rp 325,9 miliar meningkat 3,8% dibandingkan 2021 Rp 313,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan area distribusi baru pada 2022.
Sedangkan beban pokok penjualan naik 4,5% dari Rp 289,8 miliar menjadi Rp 302,8 miliar pada tahun lalu. Kenaikan terjadi sehubungan dengan peningkatan penjualan. Adapun laba neto tahun berjalan pada 2022 Rp 2,3 miliar, tumbuh 8,9% dari Rp 2,1 miliar pada 2021.
Sementara itu mengutip Emtrade, sebelum membeli saham GRPM ada tiga pertimbangan yang harus diliat yakni:
1. Faktor daya beli masyarakat
Berhubung bisnisnya mendistribusi minuman berkarbonasi yang mana bukan merupakan kebutuhan pokok, maka kita perlu mencari tahu tingkat daya beli masyarakat untuk mengukur potensi pendistribusiannya. Satu indikator yang bisa diperhatikan adalah indeks keyakinan konsumen.
Mengacu pada data beberapa bulan terakhir, IKK terus mengalami kenaikan. Pada bulan Maret tercatat 123,3 lalu naik di April menjadi 126,1. Berdasarkan data terbaru pada bulan Mei, IKK kembali naik menjadi 128,3. Menguatnya optimisme konsumen pada akhirnya berpotensi mendorong distribusi minuman berkarbonasi seperti Coca-Cola karena permintaan bisa naik.
2. Penjualan soft drinks di Indonesia
Pada tahun 2021, nilai penjualan minuman ringan, termasuk penjualan produk Coca-Cola, mencapai US$ 6,7 juta, mengalami penurunan sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
3. Gerai ritel berdasarkan jaringan distribusi di Indonesia (unit)
- Toko tradisional: Toko tradisional terdiri dari pasar basah dan toko kelontong independen, yang pelanggannya sebagian besar adalah rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah. Saluran ritel ini menyumbang sekitar 76% dari penjualan grosir.
- Toserba: Indomaret terus memimpin kategori ini dengan lebih dari 19.000 gerai di seluruh Indonesia, diikuti oleh Alfamart dengan 16.000 gerai. Di tengah pandemi, Toserba memiliki pertumbuhan terkuat dari semua saluran ritel di Indonesia, tidak hanya dalam hal perluasan gerai, tetapi juga dalam mempertahankan pertumbuhan penjualan yang positif di tahun 2020 dan 2021.
- Toko hypermarket/supermarket: Hypermarket dan supermarket umumnya menawarkan 5% – 30% produk makanan dan minuman impor. Supermarket dan hypermarket besar menawarkan toko roti, kafe, dan restoran di dalam toko, serta makanan siap saji, dengan produk grosir biasanya menyumbang sekitar 65% dari total penjualan.
Sementara terkait valuasinya, dengan menggunakan perhitungan price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) berdasarkan laba bersih 2022 dan perkiraan ekuitas serta jumlah saham beredar setelah IPO, maka diperoleh nilai PER sebesar 16,4-17,7 kali, dan PBV 1,2-1,3 kali.
Sebagai informasi, Graha Prima Mentari merupakan distributor resmi minuman berkarbonasi Coca-Cola dengan area distribusi GRPM mencakup tujuh kota utama di Indonesia.
Sebagai distributor tunggal, perseroan memiliki keunggulan kompetitif. Antara lain dalam satu kota yang sudah ada distributor dari Coca-Cola maka tidak diperbolehkan ada distributor lain.
Perusahaan memiliki kantor pusat di Cirebon, Jawa Barat dan memiliki area distribusi di Pekanbaru, Medan Deli, Medan Sunggal, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya dan Rembang. Hingga saat ini GRPM melayani lebih dari 25.000 ritel outlet yang tersebar di area distribusi tersebut. Perseroan memiliki lebih dari 100 armada operasional dan 248 karyawan.