Wall Street Ditutup Melemah Setelah Pengumuman Risalah The Fed

 Zahwa Madjid
6 Juli 2023, 08:37
Aktivis perubahan iklim dikelilingi oleh polisi saat mereka melakukan protes di Wall Street Bull di Lower Manhattan saat protes 'Extinction Rebellion'(pemberontakan kepunahan) di New York City, New York, Amerika Serikat, Senin (7/10/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar
Aktivis perubahan iklim dikelilingi oleh polisi saat mereka melakukan protes di Wall Street Bull di Lower Manhattan saat protes 'Extinction Rebellion'(pemberontakan kepunahan) di New York City, New York, Amerika Serikat, Senin (7/10/2019).

Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup dengan penurunan moderat pada akhir perdagangan Rabu (5/7). Hal ini menyusul langkah investor yang mencerna risalah pertemuan terbaru bank sentral AS, The Federal Reserve dan bersiap untuk data ekonomi yang signifikan di masa mendatang.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 129,83 poin atau 0,38% menjadi 34.288,64, S&P 500 (.SPX) kehilangan 8,77 poin atau 0,20% menjadi 4.446,82, dan Nasdaq Composite (.IXIC) merosot 25,12 poin atau 0,18%, menjadi 13.791,65.

S&P 500 tercatat pernah membukukan level 18 tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 55 tertinggi baru dan 65 terendah baru.

Saham Meta Platforms (META.O) naik 2,9% menjelang rilis yang diharapkan dari aplikasi pesaing Twitter perusahaan, Threads, pada hari Kamis (6/7).

Saham berkapitalisasi besar seperti Meta telah memimpin kenaikan sepanjang tahun ini untuk indeks ekuitas utama, termasuk kenaikan paruh pertama terbesar untuk Nasdaq Composite dalam 40 tahun.

Melansir Reuters Kamis (6/7), risalah menunjukkan The Fed bersatu setuju untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Juni. Hal itu sebagai cara untuk mengulur waktu dan menilai apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan.

Menyusul rilis risalah yang diantisipasi, sebagian besar investor di Wall Street masih mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya akhir bulan ini. Data ekonomi utama akan dirilis sebelum pertemuan, termasuk laporan pekerjaan bulanan AS pada hari Jumat.

Dalam data yang keluar pada hari Rabu (5/7), pesanan baru untuk barang-barang buatan AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Mei. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS.

Sementara itu aktivitas jasa di negara Cina berkembang pada laju paling lambat dalam lima bulan di bulan Juni, menurut survei sektor swasta.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...