IHSG Sesi I Berakhir di Zona Merah, Saham GJTL Pimpin Top Losers

 Zahwa Madjid
12 Juli 2023, 12:39
 IHSG Sesi I Berakhir di Zona Merah, Saham GJTL Pimpin Top Losers
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/2/2023). IHSG ditutup pada level 6.862 atau menguat 22,91 poin dari perdagangan sebelumnya, yang ditopang sejumlah kenaikan Indeks sektoral diantaranya sektor barang konsumen nonprimer yang naik 1,27 persen, sektor barang konsumen primer naik 1,17 persen dan sektor infrastruktur naik 0,98 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona merah ke level 6.796 usai turun tipis 0,04 poin pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (12/7). 

Volume perdagangan mencapai 13,3 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,40 triliun dan frekuensi sebanyak 854 juta kali.

Para investor aktif mentransaksikan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 378,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 296,6 miliar, dan PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) dengan nilai transaksi Rp 157,2 miliar.

Terdapat 271 saham dalam zona hijau, 243 saham zona merah, dan 217 saham lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.845 triliun.

Salah satu saham yang turun paling dalam hingga memimpin top losers adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Saham emiten produsen ban yang merupakan salah satu koleksi Lo Kheng Hong itu anjlok 130 poin atau 10,66% ke posisi Rp 1.090 per lembar.

Top loser adalah saham dengan penurunan harga paling tinggi diantara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa. 

Sebagai informasi investor kawakan Lo Kheng Hong tiba-tiba melepas cukup banyak kepemilikan sahamnya di GJTL. Berdasarkan data KSEI terkait kepemilikan 5% saham atau lebih semua emiten dikutip Rabu (12/7), kepemilikan Lo Kheng Hong per 10 Juli 2023 tinggal 175,12 juta saham atau setara 5,03%. Jumlah tersebut berkurang hampir 5 juta tepatnya 4,88 juta saham atau 0,14%.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menjelaskan dalam risetnya, penjualan sepeda motor di Indonesia naik 66,6% secara tahunan menjadi 493,7 ribu unit pada Juni 2023. Jumlah itu melambat tajam dari lonjakan 113,4% pada bulan sebelumnya yang disebabkan permintaan domestik yang kembali normal setelah perayaan Idul Fitri.

Pada semester pertama tahun ini, penjualan motor naik 42,5% menjadi 2,7 juta unit dari periode yang sama tahun 2022, karena low base effect tahun lalu dampak pandemi memukul penjualan kendaraan. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memperkirakan penjualan domestik akan meningkat menjadi sekitar 5,6 - 5,8 juta unit pada 2023.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...