Sriwijaya Air Berencana Melantai di Bursa Usai Lolos Pailit

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Juli 2023, 11:08
Sriwijaya Air Berencana Melantai di Bursa Usai Lolos Pailit
www.facebook.com/SriwijayaAir
Sriwijaya Air berencana IPO usai lolos dari kepailitan

Sriwijaya Air mendapatkan persetujuan para kreditur untuk menyelesaikan kewajibannya kepada mitra bisnis dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Salah satu faktornya karena Sriwijaya Air berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Perusahaan menjalani sidang putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (12/6) kemarin. Berdasarkan hasil pemungutan suara PKPU, tingkat kehadiran kreditur separatis mencapai 100% dengan jumlah tagihan Rp 3,62 triliun yang mewakili 362.702 suara. 

Sedangkan kreditur konkuren, jumlah kehadiran mencapai 76 kreditur, di mana 70 kreditur menyatakan setuju terhadap rencana perdamaian. Adapun, 70 kreditur tersebut mewakili 92% dari yang hadir terhadap jumlah tagihan Rp 3,44 triliun ekuivalen dengan jumlah suara 344.395 atau 93,3% menyatakan setuju.

Sebanyak 6 kreditur yang tidak setuju, mewakili 8% dari jumlah kreditur yang hadir yang mewakili jumlah tagihan Rp 246,12 miliar atau dengan ekuivalen jumlah suara 24.613 yang mewakili presentase tak setuju yakni sebesar 6,67%.

Perwakilan Tim Pengurus Sriwijaya Air Januardo Sihombing mengatakan, dari dua golongan yaitu kreditur separatis dan kreditor konkuren. Separatis berhasil meraih 100% suara setuju senilai kurang lebih Rp 3,4 triliun, di konkuren 93,3% mewakili 100% suara konkuren. Total tagihan senilai Rp 7,3 triliun disetujui mayoritas kreditor separatis dan konkuren setuju terkait proposal perdamaian Sriwijaya Air. 

Januardo mengungkapkan, kreditor konkuren yang tidak menyetujui proposal perdamaian yang diajukan Sriwijaya Air, sifatnya adalah abstein. Mereka adalah investor asing yang memang masih menunggu approval dari kliennya. 

"Mereka abstein karena masih menunggu approval dari kliennya, karena mereka asing kan, ada hal-hal yang membatasi ruang gerak. Yang satu tidak setuju itu biasa ya, mungkin alasan komersial," katanya Januardo, dalam keterangan resmi, Kamis (13/6). 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...