Bursa Wall Street Reli Sepekan, Bagaimana di Semester II?
Bursa Wall Street memacu kencang kenaikan pada sepekan terakhir ini secara berturut-turut. Hal itu dipacu laporan inflasi yang jinak, meredakan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed. Serta didukung imbal hasil treasury dan pelemahan dolar AS.
Dow Jones Industrial Average naik 2,3% dalam perdagangan pasar saham minggu lalu, mencapai level tertinggi 2023 dan tepat di bawah level terbaik 52 minggu.
Indeks S&P 500 naik 2,4% dan komposit Nasdaq melonjak 3,3%, keduanya menetapkan tertinggi baru dalam 52 minggu. Itu adalah kenaikan mingguan terbaik Nasdaq sejak akhir Maret.
“Jadi kemana arah saham pada paruh kedua tahun 2023?. Harapkan mereka untuk tetap gemuk dan datar," kata analis Goldman Sachs Mueller-Glissman dikutip dari Yahoo Finance, Senin (17/7).
Pada bulan Juni, ekonom Goldman Sachs menurunkan prediksi mereka untuk resesi AS selama 12 bulan ke depan menjadi 25% dari 35%. Namun Mueller-Glissman dan timnya memperingatkan inflasi bisa menjadi lebih kaku dari sini, memicu kejutan bank sentral yang hawkish.
Pembacaan inflasi bulan Juni menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen sebesar 3% dari tahun ke tahun, kenaikan tahunan paling lambat sejak Maret 2021.
Mendinginnya inflasi dan data ekonomi yang beragam membuat para ekonom memperdebatkan apakah bank sentral memang akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini. Pembacaan inflasi 3% bulan Juni masih lebih tinggi dari target 2% Federal Reserve.
Analis Goldman juga menunjukkan data pertumbuhan global di Cina dan Eropa yang beragam.
"Data Cina telah mengecewakan secara material sejak kuartal II dan di kawasan Euro sektor manufaktur global yang lemah mulai meluas ke sektor jasa. Salah satu risiko yang kami lihat untuk semester II adalah PMI global dapat mulai membebani revisi laba, terutama karena inflasi normal pada saat yang sama,” tulisnya.
Goldman mencatat bahwa selera risiko untuk saham meningkat secara material di bulan Juni. Pasar sejauh ini telah didukung oleh nama-nama teknologi besar seperti Nvidia (NVDA) yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (14/7). Saham Apple (AAPL) naik hampir 50% tahun ini, dan Tesla (TSLA) naik 127% selama periode yang sama.
Sementara para analis pada awalnya memperingatkan sempitnya reli tahun ini, investor telah menjelajah ke nama lain yang mencapai tertinggi 52 minggu. Bahkan saham-saham yang sangat pendek bergabung dengan reli.
Adapun investor mulai berhati-hati dalam waktu dekat. Nasdaq naik kencang dan meningkatkan risiko pullback. Banyak saham yang memancarkan sinyal beli di akhir minggu jatuh kembali pada hari Jumat dengan Nasdaq berbalik sedikit lebih rendah.